Boi-boian, Permainan Khas Anak-Anak Suku Tidung Kalimantan Utara

Permainan Boi-boian termasuk salah satu permainan masa kecil yang menyenangkan. Permainan tradisional anak dari Kalimantan Utara ini, populer di kalangan anak-anak Suku Tidung, Kabupaten Bulungan. Boi-boian bukanlah permainan rumit atau membutuhkan biaya.
Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, Boi-boian bisa dimainkan 5-10 orang anak. Para pemainnya bisa menggunakan bola plastik, bola kasti atau benda serupa seperti kain dan plastik yang digulung dalam bentuk bola.
BACA JUGA: Rangku Alu Permainan Anak Tradisional dari Manggarai, Flores
Cara bermainnya yakni menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau porcelen berukuran kecil. Bolanya bervariasi, bisa terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, agar tidak melukai pemainnya.

Permainan tradisional anak-anak, Boi-Boian melihatkan 5-10 orang.(Dok/Pinterest)
Satu orang anak bertugas sebagai penjaga lempengan. Pemain lainnya bergantian melempar tumpukan lempengan dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh, penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke pemain lain. Pemain yang terkena lemparan bola bergantian menjadi penjaga lempengan.
Penjaga lempengan batu harus mengejar bola, menangkap dan melemparkannya hingga bisa mengenai pemain lain. Pemain lain yang tidak menjaga lempenagan batu, secara bergantian melempar bola ke arah tumpukan batu.
Bila tidak ada satupun yang mampu merobohkan tumpukan batu lempengan, pemain pertama yang mendapat giliran melempar harus berganti menjadi penjaga batu lempeng.

Seorang anak sedang bermain Boi-boian dengan memakai bola kasti.(Dok/Kemendikbud)
Permainan ‘Boi-boian’ merupakan permainan sederhana namun sarat makna. Di sini anak-anak desa tersebut diajarkan cara bekerjasama dengan kelompoknya.
‘Boi-boian’ dimainkan oleh dua kelompok kecil, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang berjaga. Masing-masing kelompok terdiri dari minimal 2 orang, karena membutuhkan kerjasama antara pemain dalam satu kelompok. Biasanya permainan Boi-boian dimainkan di sore hari.
Permainan ini adalah permainan merobohkan susunan pecahan genting yang disusun dengan menggunakan bola. Kemudian kelompok yang berjaga harus menyusunnya kembali. Namun mereka harus hati-hati, karena tim lain akan berusaha menggagalkannya dengan melempar bola.

Permainan Boi-boian melatih anak-anak untuk bersikap sportif dan tanggung jawab.(Dok/Kemendikbud)
Uniknya dari permainan ini adalah peraturan dalam membawa bola. Kelompok yang jaga berusaha melempar bola untuk mengenai kelompok bermain. Tetapi bukan dengan membawa lari bola, lalu melemparkannya mengenai tubuh lawan, melainkan bola harus dioperkan kepada anggota kelompoknya sambil berusaha mengejar dan melemparkan bola. Jika mereka berhasil menyusun pecahan genting tersebut, mereka berteriak ‘Boi-boi’, yang artinya mereka memenangkan permainan.
Namun jika salah satu anggota kelompok terkena bola yang dilempar oleh kelompok lawan, maka mereka akan menjadi kelompok jaga.

Permainan ini adalah permainan merobohkan susunan pecahan genting yang disusun dengan menggunakan bola.(Dok/Kemendikbud)
Dibalik lempar-lemparan ke arah lempengan batu dalam permainan Boi-boian ternyata ada nilai edukatifnya. Banyak hal yang dapat diambil dari permainan ini, di antaranya melatih kerjasama sejak dini namun tetap menyenangkan, menyehatkan, dan mengajarkan sikap sportif.
Siapa saja yang sampai saat ini masih bermain Boi-boian atau melihat anak-anak memainkan permainan khas Suku Tidung ini?(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar