Bentengan, Permainan Perang-perangan dari Jawa Tengah

Bentengan atau benteng merupakan permainan tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah. Bentengan juga sering disebut sebagai permainan Jaga Benteng. Pasalnya, para pemainnya berusaha sekuat tenaga dan penuh taktik agar bentengnya tidak ditembus lawan.
Permainan ini membutuhkan strategi dan konsentrasi bagaimana caranya agar benteng tidak kebobolan tim lawan. Biasanya bentengnya terbuat dari pecahan genteng dengan tongkat kayu penanda yang ditancapkan di tanah. Masing-masing kelompok memiliki satu tongkat penanda kubu atau kelompok.
BACA JUGA: Mengenal Permainan Tradisional Patok Lele
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan permainan bentengan masuk dalam warisan budaya tak benda. Alasannya, bentengan termasuk permainan unik dan menarik serta asli berasal dari tradisi budaya Nusantara.

Sekelompok anak Sekolah Dasar sedang bermain Bentengan.(Dok/Kemendikbud)
Dalam permainan ini, dibutuhkan dua tim yang masing-masing tim minimal lima orang. Setiap tim menjaga dengan ketat benteng yang diinjak bersama-sama seluruh anggota tim. Kedua tim sebelumnya melakukan suit untuk menentukan siapa yang menantang terlebih dahulu, setelah ada kesepakatan, maka dimulailah permainan.
Setiap anggota dari tim maju satu persatu untuk perang. Perang di sini hanya mencari kesempatan untuk dapat menginjak benteng si lawan. Ketika salah satu anggota dari tim lawan tidak berhasil menginjak benteng dan tertangkap maka ia menjadi tahanan. Tim lawan akan semakin berkurang anggotanya karena tertangkap satu demi satu dan menjadi tahanan di tim lawan.
Selain itu, para tahanan juga bisa dibebaskan dengan cara menariknya tanpa tersentuh penjaga. Penjara tim lawan yang tertangkap di dekat benteng sehingga dapat dijaga ketika ada lawan yang berusaha membebaskan.

Permainan Bentengan atau Benteng kadang disebut Jaga Benteng.(Dok/Kemendikbud)
Ketika tim lawan mulai kelelahan dan kehabisan anggota karena tertangkap dan ditahan, maka kesempatan untuk menginjak benteng team lawan pun semakin besar.
Siapa yang lebih dulu berhasil menginjak benteng lawan dan meneriakan “benteng”, maka ialah pemenangnya.
Tujuan akhir dari Bentengan adalah dengan menyentuh benteng lawan. Kelompok yang menjadi pemenang adalah mereka yang lebih dulu menggapai benteng lawan.
Selain itu, kemenangan juga bisa diraih dengan menangkap seluruh anggota lawan dengan cara menyentuh bagian tubuh mereka.

Bentengan masuk dalam daftar warisan budaya tak benda oleh Pemerintah Indonesia.(Dok/Kemendikbud)
Tujuan akhir dari Bentengan adalah dengan menyentuh benteng lawan. Kelompok yang menjadi pemenang adalah mereka yang lebih dulu menggapai benteng lawan.
Selain itu, kemenangan juga bisa diraih dengan menangkap seluruh anggota lawan dengan cara menyentuh bagian tubuh mereka.
Selain membutuhkan ketangkasan dan kelincahan, permainan ini juga membutuhkan penyusunan stategi yang matang dalam bermain. Umumnya, ada yang bertugas sebagai penyerang yang berkesempatan mengambil alih benteng dan menangkap anggota tim lawan, ada yang menjadi mata-mata yang bertugas membebaskan tawanan dan menjadi pengganggu pertahanan tim lawan serta penjaga benteng.

Permainan Bentengan mempunyai nilai edukatif yang bagus untuk tumbuh kembang anak-anak.(Dok/Kemendikbud)
Dilansir dari situs Kemendikbud, permainanan bentengan selain melatih aspek gerak anak, permainan ini juga dapat mengajarkan tentang pentingnya kerja sama dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Anak juga dapat diajarkan untuk saling membantu teman yang mengalami kesulitan, tergambar pada usaha anggota tim untuk membebaskan temannya dari tawanan tim lawan. Tunggu apa lagi, ayo bermain di luar rumah.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar