Sejarah IPB dari Kelas Jauh Fakultas Pertanian UI Hingga Jadi Kampus Sendiri

1 Sep 2022
  • BAGIKAN
  • line
Sejarah IPB dari Kelas Jauh Fakultas Pertanian UI Hingga Jadi Kampus Sendiri

Institut Pertanian Bogor(IPB) kini menjadi satu-satu kampus pertanian paling pretisius di Indonesia. Lulusannya tersebar hampir di seluruh Tanah Air. Namun tahukah kamu sejarah berdirinya IPB berkaitan erat dengan Universitas Indonesia? Selain itu, pendirian IPB tidak terlepas dari peran Presiden Sukarno.

Sejarah kelahiran IPB sejatinya tak bisa dilepaskan dari berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian Universitas Indonesia (UI) di Bogor. Dalam buku Sejarah Kelahiran Institut Pertanian Bogor, kita akan dapat membayangkan betapa gigihnya Dr. Abdul Rivai dan kawan-kawan di Volksraad dalam memperjuangkan cita-cita agar di Hindia-Belanda didirikan perguruan tinggi pertanian sesegera mungkin.

BACA JUGA: Kemerdekaan Malaysia Hadiah dari Inggris?

Dilansir dari ipb.ac.id, Prof. Dr. PA Hoesin Djajadiningrat adalah tokoh yang berperan dalam menginisiasi berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian. Saat acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultet Pertanian Universitet Indonesia pada tanggal 27 April 1952, Sukarno menyampaikan pidato yang cukup menggugah.

pendirian ipb ada peran sukarno

Pendirian IPB tidak terlepas dari peran Presiden Sukarno.(Dok/ipb.ac.id)

Pada acara tersebut, Bung Karno menyampaikan pidato khusus bertajuk “Hidup Mati Bangsa Indonesia”. Ketika itu, Sang Proklamator mengungkapkan cita-citanya membangun ketahanan pangan Indonesia. Ia menyakini bahwa persoalan pangan hanya bisa diselesaikan oleh ahli yang kompeten.

Bung Karno tidak ingin mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah pangan dengan mengimpor bahan makanan. Ia berpikir jangka panjang, yaitu dengan membangun lembaga pendidikan tinggi pertanian agar dapat mendidik generasi muda sehingga mempunyai keahlian membangun pertanian dan menggugah kesadaran rakyat akan pentingnya pangan.

Tujuan akhirnya tentu saja supaya rakyat Indonesia bisa makan hasil pertanian sendiri dan mengembangkannya. Visi Bung Karno ini sangat berdasar karena tanah Indonesia sungguh subur dan gembur. Mencetak ahli di bidang pertanian tidak hanya bertujuan mengenyangkan seluruh rakyat, tapi juga menyejahterakan rakyat karena hasil pertanian bernilai jual tinggi di luar negeri.

IPB secara resmi dibentuk pada 1 September 1963 berdasarkan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 91 Tahun 1963. Surat ini lalu disahkan oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 279 Tahun 1965.

kampus ipb dekat dengan kebun raya bogor

Pendirian IPB juga berhubungan erat dengan keberadaan Kebun Raya Bogor.(Dok/ipb.ac.id)

Tidak berapa lama setelah IPB resmi berdiri, di era tahun 1963-1965, IPB membidani lahirnya Bimbingan Massal (Bimas). Bimas kemudian berhasil mengantarkan Indonesia mencapai swasembada pangan pada 1968. Tak berhenti sampai di situ, di era sekitar tahun 1970, IPB juga melahirkan BAPPEDA (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) untuk semua kabupaten di Indonesia.

Quipperian, semenjak pengesahan itulah, IPB tak hanya menghasilkan alumni unggul, tapi juga mempunyai reputasi baik serta berperan penting dalam pembangunan nasional dan pendidikan tinggi di Indonesia.

Kini, di usianya yang sudah melewati setengah abad, IPB mempunyai sembilan fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ekologi Manusia, Sekolah Bisnis, Sekolah Pascasarjana dan Sekolah Vokasi.

IPB juga memiliki 36 departemen, 21 pusat studi, 159 program studi sarjana dan pascasarjana dan 18 program keahlian pendidikan diploma.

kampus

Belakangan terjadi rebranding dari IPB menjadi IPB University.(Dok/ipb.ac.id)

Dalam kapasitasnya sebagai kampus pertanian nomor satu di Indonesia, IPB memiliki tujuan yakni menghasilkan lulusan techno-sociopreneur unggul yang memiliki akhlak mulia berlandaskan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, nasionalisme tinggi, kompetensi profesional, softskills milenium, jiwa kepemimpinan, berwawasan global dan menjadi trend setter inovasi dan perubahan. Menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang transformatif untuk terciptanya kualitas kehidupan berkelanjutan, serta inovasi konkrit untuk ekonomi rakyat dan industri nasional.

Selain itu, IPB juga berkomitmen menjadikan kampusnya sebagai penentu kecenderungan ilmu-ilmu terkini di bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika di tingkat nasional dan global dan menjadikan IPB sebagai perguruan tinggi proaktif memecahkan persoalan masyarakat dan penentu arah kebijakan nasional serta menjadikannya sebagai pelopor pengembangan sistem manajemen modern pendidikan tinggi. Berminat kuliah di IPB?(*)

  • BAGIKAN
  • line