Patah Kaleng, Permainan Street Football Ala Anak-Anak Papua

Patah Kaleng bagi sebagian anak-anak di Indonesia mungkin terdengar asing. Padahal permainan ini sangat populer di Tanah Papua. Patah Kaleng termasuk permainan tradisional yang paling sering dimainkan anak-anak Papua saat ini mengisi waktu senggang.
Permainan Patah Kaleng menjadi hal yang paling seru kalau dimainkan bersama dengan teman-teman. Bahkan, permainan ini secara tidak langsung melatih anak-anak menjadi trampil dan lincah saat bermain bola. Tak heran, anak-anak Papua rata-rata mahir memainkan si kulit bundar. Ada yang menyebut Patah Kaleng itu mirip seperti street football ala Papua.
BACA JUGA: Bentengan, Permainan Perang-perangan dari Jawa Tengah
Permainan ini memang cukup mudah dimainkan. Anak-anak Papua akan membentuk dua tim yang harus membuat penyerangan menggunakan bola sepak. Skor dihitung saat salah satu tim berhasil menjatuhkan kaleng lawan menggunakan bola tersebut.

Patah Kaleng sering disebut sebagai street football ala Papua.(Dok/Kemendikbud)
Kelebihan patah kaleng ini adalah tak mengenal batasan ruang untuk bermain. Terkadang permainan dilakukan di lapangan yang luas, tapi ada kalanya patah kaleng dimainkan di tempat seukuran kamar tidur.
Selain itu, dalam patah kaleng peraturan di sepak bola seperti out side, bola out, atau tendangan pojok tidak dikenal, kecuali handball. Sehingga, intinya, patah kaleng adalah menendang bola dari segala penjuru arah untuk menjatukan sebuah kaleng lawan.

Patah Kaleng membuat anak-anak Papua mahir bermain bola.(Dok/Kemendikbud)
Permainan patah kaleng sangat mengandalkan kekompakan tim untuk menyerang dan bertahan bersama-sama. Hal ini membutuhkan kemampuan setiap individu untuk bisa bekerja sama, mengocek, dan merebut bola dari lawan. Tak sedikit yang menyebutkan Patah Kaleng seperti street football khas anak-anak Papua.
Permainan ini pun sangat dikenal di hampir seluruh penjuru Papua. Bahkan, pesepak bola legendaris asal Papua seperti Boaz Solossa, Feri Pahabol, Barnabas Youwe, Rully Nere, dan lainnya memainkan permainan patah kaleng saat mereka kecil.

Permainan Patah Kaleng melatih anak-anak untuk bekerja sama secara tim dan meningkatkan rasa percaya diri.(Dok/Kemendikbud)
Patah Kaleng tidak membutuhkan biaya alias murah meriah. Anak-anak hanya perlu satu kaleng dan bola untuk memainkannya. Selain itu, ada nilai edukatif dibalik permainan ini. Anak-anak dilatih untuk bekerjasama, fokus dan meningkatkan rasa percaya diri.
Sayang, sampai sekarang permainan Patah Kaleng masih banyak dikenal anak-anak lain di Indonesia. Hanya anak-anak Papua dan sekitarnya yang memainkan permainan ini. Padahal permainan ini cocok untuk membina kerjasama tim dan kepercayaan diri dalam diri anak-anak. Ayo, kita main Patah Kaleng sama-sama.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar