Ngadu Muncang, Permainan Adu Kuat Kemiri dari Tanah Sunda

Ngadu Muncang atau dalam bahasa Indonesianya adu kemiri merupakan permainan tradisional anak dari Jawa Barat. Permainan ini tidak terlepas dari peran Bupati Sukapura Raden Adipati Aria Wiratanoeningrat yang memerintahkan masyarakat di wilayahnya untuk membudidayakan kemiri.
Tujuan awal dari sang Bupati menggerakan penanaman kemiri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Seusai kemiri berbuah, muncul permainan Ngadu Muncang sebagai aktivitas masyarakat sekaligus ajang hiburan. Selain itu, tujuan Ngadu Muncang ini untuk meningkatkan antusiasme masyarakat untuk menanam kemiri.
BACA JUGA: Gogorolongan atau Rorodaan, Permainan Asyik Anak-Anak Jawa Barat
Seperti dilansir dari situs resmi Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Ngadu Muncang merupakan permainan anak-anak dan lelaki dewasa. Permainan ini bisa dilakukan di ruangan tertutup maupun terbuka.

Ngadu Muncang dimainkan dengan melibatkan dua biji kemiri atau muncang yang akan diadu.(Dispar Prov Jabar)
Cara bermain Ngadu Muncang yakni menumpukkan dua buah muncang atau kemiri dan dijepit dengan beberapa bilah bambu. Permainan ini cukup sederhana dari segi bahan atau peralatan yang dibutuhkan. Hanya dibutuhkan kemiri yang dipertandingkan, penggepit atau penjepit, bantalan yang dibuat dari kayu keras, penampang bantalan dan gegendir atau pemukul dari kayu yang keras.
Bagi orang dewasa, permainan Ngadu Muncang selalu melibatkan taruhan berupa uang, sementara untuk anak-anak pemenang Ngadu Muncang biasanya mendapatkan Kemiri atau Kelereng. Permainan Ngadu Muncang lazimnya melibatkan dua orang pemilik kemiri.

Alat Ngadu Muncang yang bernilai tinggi dari zaman Belanda.(Dok/Dispar Prov Jabar)
Selain sebagai ajang hiburan, Ngadu Muncang juga menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk melatih memilih kemiri yang besar daya tahannya.
Muncang atau Kemiri yang dipertandingkan biasanya dipoles atau dipercantik sehingga tampilan biji Muncang atau Kemiri begitu menarik. Kadang Kemiri yang sudah kering dibersihkan sedemikian rupa. Setelah dibersihkan hingga mengkilap biji Muncang digosok bagian dalamnya sampai benar-benar menghitam bahkan keras.
Muncang andalan atau kuat yakni Kemiri yang sudah direndam selama seperempat atau setengah jam dalam air cuka. Perendaman dalam air cuka ini bertujuan untuk menambah kekuatan kulit Muncang atau Kemiri.

Kemiri yang pecah saat diadu dinyatakan kalah dan kemiri yang kuat harus direndam dengan air cuka.(Dok/Dispar Prov Jabar)
Adapun beberapa peraturan dalam permainan tradisional Ngadu Muncang meliputi, butuh dua biji Muncang untuk diadu. Kemudian letakan satu biji dibawah dan satunya di atas, lalu dipukul dari bagian atas untuk memastikan Nguncang siapa yang pecah. Jika biji Muncang yang dibawah tidak pecah maka gantian yang tadi dibawah menjadi di atas. Pemenangnya adalah yang memiliki biji Muncang yang kuat dan tidak pecah saat diadu.
Jika ada salah satu Muncang yang pecah setelah dijepit, berarti muncang tersebut dinyatakan kalah. Tipsnya, supaya Muncang memiliki ketahanan yang kuat, biasanya anak-anak terlebih dulu merendam Kemiri dalam air cuka. Bagaimana, penasaran ingin menjajal permainan tradisional Ngadu Muncang?(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar