Nelson Mandela, Tokoh Perdamaian dan Kesetaraan dari Afrika Selatan

18 Jul 2022
  • BAGIKAN
  • line
Nelson Mandela, Tokoh Perdamaian dan Kesetaraan dari Afrika Selatan

Afrika Selatan tidak lepas dari tokoh perdamaiannya, Nelson Mandela. Selain tokoh perdamaian, Nelson Mandela adalah presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.

Nelson Mandela merupakan tokoh yang identik dengan Afrika Selatan. Ia berjuang melawan politik apartheid yang menyisihkan warga kulit hitam dari kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Mandela memprotes ketidakadilan dan memperjuangkan kesetaraan warganya.

BACA JUGA: Sate Kere, Simbol Perlawanan Kaum Proletar Terhadap Selera Borjuasi Kolonial

Perjalanan Mandela dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan tidak mulus. Mandela harus merasakan dinginnya penjara karena berulangkali ditangkap.

nelson mandela sempat ditangkap dan dipenjarakan

Dalam kariri politiknya, Nelson Mandela sempat ditangkap dan dipenjarakan.(Dok/nelsonmandela.org)

Nelson Mandela lahir pada 18 Juli 1918, di sebuah desa bernama Mvezo. Desa ini terletak di sebelah tenggara Afrika Selatan.

Dilansir dari nelsonmandela.org, Rolihlahla Mandela merupakan nama lahir dari Nelson Mandela. Saat bersekolah di Qunu, Mandela mendapatkan tambahan nama “Nelson”.

Nelson Mandela pertama kali terjun ke dunia politik tahun 1942. Tahun 1944 Mandela mengikuti Kongres Nasional Afrika (ANC). Momen ini membantu Mandela membentuk Liga Pemuda Kongres Nasional Afrika (ANCYL).

Bersama dengan rekannya di ANC, Oliver Tambo, Nelson Mandela membuat firma hukum pertama untuk orang kulit hitam. Firma hukum ini fokus pada kasus yang disebabkan oleh undang-undang apartheid pasca 1948.

karir politik nelson mandela

Selama masa mudanya, Nelson Mandela aktif sebagai pembela warga kulit hitam.(Dok/nelsonmandela.org)

Nelson Mandela juga aktif berkeliling ke seluruh negara untuk mengkampanyekan kesetaraan. Mandela berusaha mencari dukungan untuk melawan diskriminasi hukum yang ada di Afrika Selatan.

Tahun 1952, Nelson Mandela dilarang untuk berpergian dan berpidato. Melansir dari Encyclopedia Britannica, Mandela bersama 100 orang lebih ditangkap dengan tuduhan pemberontakan pada tahun 1956.

Perjalanan Nelson Mandela untuk menjadi presiden tidak mudah. Madela berulang kali ditangkap dan dipenjara atas isu politik.

Perjuangan panjang Mandela terbayar setelah pemilu demokratis dilaksanakan pertama kali. Pemilu ini dilaksanakan pada 10 Mei 1994 dan merupakan pemilu demokratis pertama di Afrika Selatan.

Perannya dalam memperjuangkan keadilan membuat Nelson Mandela terpilih menjadi presiden di pemilu tersebut. Mengutip dari nelsonmandela.org, Mandela terpilih sebagai presiden di usianya yang ke 76 tahun. Nelson Madela merupakan presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.

neslon mandela dan bono

Nelson Mandela bersama pentolan band U2, Bono dalam sebuah acara.(Dok/nelsonmandelafoundation.org)

Nelson Mandela hanya menjabat sebagai presiden selama satu periode saja. Mandela mengundurkan diri sebagai presiden pada tahun 1999.

Sepak terjang Nelson Mandela tidak berhenti begitu saja. Mandela tetap berjuang untuk menyerukan keadilan dan perdamaian melalui Nelson Mandela Foundation. Organisasi ini didirikan pada tahun 1999.

Atas perjuangannya yang tak kenal lelah, tahun 1993 Nelson Mandela mendapat hadiah Nobel Perdamaian. Sebuah pengakuan dunia atas pengorbanan dan jasa-jasanya bagi masyarakat kulit hitam.

Nelson Mandela meninggal di umur 95 tahun pada 5 Desember 2013. Mandela meninggal karena infeksi paru-paru yang ia idap semenjak 2011. Meski telah meninggal, Nelson Mandela tetap dikenang sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah peradaban dunia. Ia dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan rasial yang telah berlangsung selama berabad-abad.

nelson mandela dapat hadiah nobel

Nelson Mandela selalu mengenakan batik dalam setiap acara resmi.(Dok/nelsonmandelafoundation.org)

Satu hal yang menarik dari sosok Nelson Mandela yakni kebiasaannya tampil mengenakan baju batik di setiap acara resmi. Perkenalan pertama Mandela dengan batik berawal dari kunjungan perdananya ke Indonesia pada 1990-an sebagai sebagai wakil ketua organisasi Kongres Nasional Afrika.

Saat berkunjung ke Jakarta di awal masa kepresidenannya, ia mendapatkan baju batik pertamanya sebagai cinderamata dari pemerintah Indonesia. Mandela mengenakan batik tersebut ketika datang kembali ke Indonesia tahun 1997 sebagai Presiden Afrika Selatan.

Sejak Mandela memakai batik di berbagai acara kenegaraan, masyarakat Afrika pun menjuluki kemeja batik dengan sebutan “kemeja Madiba” karena rakyat Afrika Selatan juga memanggil Mandela dengan nama Madiba. Nama ini diambil dari nama klan Thembu, yang merupakan asal-usl Mandela, dan merupakan tanda rasa sayang dan hormat untuk Mandela.(*)

  • BAGIKAN
  • line