Na Niarsik, Kuliner Sedap Khas Batak Toba

25 Feb 2020
  • BAGIKAN
  • line
Na Niarsik, Kuliner Sedap Khas Batak Toba

Bicara kuliner, Indonesia masih menjadi juaranya. Dengan banyaknya suku dan budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, rasanya enggak heran kalau Indonesia disebut sebagai gudangnya kuliner. Dalam waktu satu tahun pun, rasanya kamu enggak bakal cukup mencicipi semua masakan tradisional Indonesia.

Nah, di suku Batak Toba, Sumatra Utara, ada satu kuliner yang ajib buat dicicipi. Namanya Ikan Arsik atau lebih dikenal dengan sebutan Na Niarsik. Di daerah asalnya, kuliner ini cukup populer karena sering dijumpai dalam acara-acara adat.

Na Niarsik sudah ada sejak lama. Namanya terkenal di masyarakat Batak bersama kuliner lainnya seperti Na Tinombur, Na Niura, Babi Panggang Karo, Manuk Napinadar, Tanggo-Tanggo, dan Daun Ubi Jantung Pisang.

Kuliner ini kaya akan bumbu dan rempah-rempah. Na Niarsik punya cita rasa tinggi, sehat serta alami. Kenapa sehat? Soalnya makanan berbahan dasar ikan ini sama sekali enggak mengandung MSG.

Na Niarsik. (Foto: (tandaseru.id)

Na Niarsik. (Foto: (tandaseru.id)

Bumbu-bumbu Na Niarsik punya komponen khas pegunungan Sumatra Utara seperti kecombrang dan Andaliman. Tapi ada juga bumbu-bumbu khas nusantara yang umum digunakan di berbagai daerah semisal sereh dan lengkuas.

Rata-rata penamaan kuliner masakan Batak diambil dari proses masaknya, tanpa terkecuali Na Niarsik. Na Niarsik berarti dikeringkan, maksudnya ikan dimasak dengan waktu yang agak lama sampai bumbu benar-benar meresap.

Oh, iya, bahan dasar kuliner ini adalah ikan emas. Tapi terkadang ada juga yang menggunakan jenis ikan lainnya seperti kembung dan kakap. Bahkan beberapa orang mengganti ikan dengan daging babi atau sapi.

Biasanya, Na Niarsik disuguhkan pada acara perkawinan, meninggal atau adat lain, yang artinya kuliner ini sangat penting dalam upacara adat, terkait siklus kehidupan. Saking pentingnya, ada beberapa aturan dalam menyuguhkan Na Niarsik.

BACA JUGA: Rasa Sego Gobyos Pacitan Sepedas Mantan

Saat acara adat, kuliner ini cuma bisa disuguhkan oleh pihak kerabat istri atau masyarakat Batak Toba menyebutnya hula-hula. Ikannya pun harus ganjil, di mana masing-masing jumlah disajikan untuk acara berbeda.

Satu ekor ikan buat pengantin baru, tiga ekor untuk pasangan yang baru punya anak, lima ekor disajikan ke pasangan yang baru punya cucu. Sementara, tujuh ekor untuk pemimpin adat.

Buat kamu yang lagi ada di Sumatra Utara jangan lupa buat mencicipi Na Niarsik. Meski makanan ini disuguhkan pas acara adat, tapi banyak juga kok restoran yang menyediakan menu kuliner Na Niarsik.

  • BAGIKAN
  • line