Menjura dan Terpana di Hadapan Pura Gunung Kawi

Pura Gunung Kawi satu dari sekian pura tua yang terdapat di Pulau Dewata, Bali. Pura ini dibangun dengan arsitektur yang unik. Bangunan ornamen pura seperti dipahat pada dinding batu. Sepintas seperti ornamen tapi justru itulah yang menjadi keistimewaan pura ini.

Memasuki Pura Gunung Kawi kamu akan disajikan pemandangan indah. Menuruni ratusan anak tangga dengan pemandangan hamparan sawah.

BACA JUGA: Berburu Suvenir Khas Bali di Pasar Tradisional Ubud

Pura Gunung Kawi yang terletak di Banjar Penaka, Desa Tampak Siring, Gianyar. Situs geologi yang berada di dataran rendah ini merupakan peninggalan Raja Udayana. Di sinilah konon abu jasad Raja Udayana disemayamkan.

tangga menuju pura gunung kawi

Pura Gunung Kawi dipercaya sebagai tempat simpan abu Raja Udayana.(Dispapora Gianyar)

Usai memasuki pintu gerbang, ada jalan menuju arah kiri dan kanan. Ke kiri, kita akan memasuki areal tempat di mana Raja Udayana disemayamkan. Tak terlalu luas, sekitar 10 x 10 meter persegi.

Di sebelah kiri ada semacam gubuk. Sebelah kanan terdapat sebuah lubang. Di dalamnya itulah tempat peristirahatan terakhir Raja Udayana.

pura gunung kawi

Pura Gunung Kawi memiliki beberapa candi di sekitarnya.(Disparpora Kab Gianyar)

Pura Gunung Kawi Gianyar Dibangun pada jangka waktu antara tahun 1300 hingga 1500 masehi. Pura yang kental aura mistik ini didirikan oleh Maharishi Markandeya dari Kerajaan Majapahit dimana pengaruhnya sebagian besar di Nusantara kala itu dan kerajaan Bali yang merupakan salah satu sekutunya. Pura Gunung Kawi bermakna “Gunung” dan “Kawi” artinya dibuat”.

Pura ini berkategori “Dhang Kahyangan” dimana semua umat Hindu di Bali boleh beribadah disini karena Pura-pura di Bali memiliki kategori berbeda seperti pura yang hanya boleh digunakan oleh salah satu kasta, hanya untuk desa tertentu dan sebagainya.

pura gunung kawi

Di dalam Pura Gunung Kawi terdapat air suci untuk menyucikan diri.(Disparpora Kab Gianyar)

Selain untuk beribadah, di pura ini juga terdapat beberapa pancuran air suci dimana masyarakat menggunakannya untuk “Melukat” atau mandi penyucian karena dipercaya jika “Melukat” di pancuran ini akan diberkati oleh para dewa. Terdapat sebuah kolam besar di halaman pura dimana kolam ini berisi ratusan ikan koi berbagai jenis dan ukuran serta ribuan ikan-ikan kecil lainnya yang berenang kian kemari.

Terdapat tiga bagian pura yaitu pura utama, dimana ditempat ini para jemaat beribadah. hari dimana pura ini akan banyak jemaat biasanya di hari suci agama Hindu Bali seperti purnama, Galungan, Kuningan serta hari besar lainnya untuk agama Hindu di Bali. Pada bagian sisi kiri luar pura utama terdapat pancuran air suci dan disilah tempat bagi mereka yang benar-benar ingin menyucikan diri. Sementara sisi kiri dalam pura utama terdapat sebuah mata air yang berbentuk kolam, ditengahnya ada sebuah candi. Inilah air paling disucikan di pura ini.

pura gunung kawi gianyar

Pura Gunung Kawi masih digunakan umat Hindu Bali sebagai tempat ibadah.

Aura mistis mulai terasa ketika memasuki area Pura Gunung Kawi yang di sana terdapat 10 candi yang dipahat pada dinding tebing. Sepuluh candi tersebut tersebar di tiga titik. Lima di antaranya berada di sisi timur Sungai Tukad Pakerisan.

Lima candi ini dianggap sebagai bagian utama dari komplek Candi Tebing Gunung Kawi. Sedangkan sisanya tersebar di dua titik di sisi barat sungai.

pura gunung kawi

Pura Gunung Kawi disebut sebagai Dhang Khayangan.(Disparpora Kab Gianyar)

Di sebelah utara dari sisi barat Sungai Tukad Pakerisan, terdapat empat candi yang berderetan dari utara hingga ke selatan dan menghadap ke arah sungai. Sedangkan, satu candi lainnya berada di sisi selatan, kurang lebih berjarak 200 meter dari keempat candi tadi.

Pura ini menghadirkan arsitektur mirip sebuah candi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh arsitektur Hindu yang mendominasi bangunan kuno di Bali.

Pura Gunung Gawi terletak di dekat Istana Tampaksiring, Gianyar, Bali.(*)

  • BAGIKAN
  • line