Kue Jojorong, Kudapan Gurih dan Manis dari Pandeglang

29 Apr 2022
  • BAGIKAN
  • line
Kue Jojorong, Kudapan Gurih dan Manis dari Pandeglang

Kue Jojorong atau Jojorong adalah makanan khas Banten dari Kabupaten Pandeglang. Kudapan ini berbahan dasar tepung beras dan santan kelapa yang bagian dalamnya diberi gula aren. Tempat atau mangkuk kuenya berbentuk persegi dan terbuat dari daun pisang yang setiap ujungnya diikat menggunakan tusuk gigi. Oleh sebab jojorong berbahan dasar santan, kue ini harus langsung disantap ketika disajikan karena mudah basi.

Dilansir dari bantenprov.go.id, Jojorong biasanya hanya dapat dinikmati ketika ada acara hajatan di daerah Banten, terutama Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Pada acara sunatan atau pernikahan, jojorong menjadi sajian tuan rumah bagi para tamu yang disandingkan dengan makanan trandisional lain. Meski begitu, ketika bulan ramadan jojorong lebih mudah didapatkan karena kue ini selalu menjadi makanan berbuka yang wajib ada bagi masyarakat Banten.

BACA JUGA: Leumeung, Sajian Ringan Khas dari Banten Selatan

Kue jojorong mempunyai bentuk yang mungil dengan sensasi rasa yang menggugah selera. Kue Jojorong merupakan salah satu makanan khas dari daerah Banten. Kue jojorong ini sangat terkenal di daerah Banten sehingga layak masuk dalam daftar kuliner saat berwisata ke wilayah paling barat Pulau Jawa ini.

kue jojorong dari tepung beras

Kue Jojorong biasanya berbahan dasar tepung beras dan santan kelapa.(Dok/bantenprov.go.id)

Kudapan kue jojorong juga menjadi salah satu incaran para wisatawan yang liburan ke kawasan Banten. Kudapan yang sering disajikan di hari besar keagamaan ini memiliki citarasa yang gurih dan manis.

Rasanya unik dan khas beda dari kue-kue pada umumnya. Selain menjadi penganan utama saat hari raya, Jojorong juga kerap tersaji kala berbuka puasa. Sebab rasanya yang manis mampu menggantikan energi yang hilang selama berpuasa. Apalagi teksturnya yang lembut, membuat Jojorong mudah dilahap.

Walaupun makanan ini belum populer di masyarakat luar Banten makanan ini tetap tidak bisa membohongi lidah para penikmatnya, masyarakat yang pernah mencoba makanan ini biasanya langsung suka dan membeli banyak untuk stok dirumah sebagai cemilan sehari-hari bersama keluarga.

resep kue jojorong

Kue Jojorong memiliki citarasa yang gurih dan manis.(Dok/bantenprov.go.id)

Kue Jojorong ini biasanya tidak dijual setiap hari seperti makanan lainnya, kue ini akan dijual jika memang ada pesanan dari konsumen untuk membelinya.

Hal ini terjadi karena sifat kue jojorong adalah kue basah yang memang tidak bisa awet berhari-hari karena memang bahan yang digunakan juga tanpa bahan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi. Karena kue ini tidak dijual setiap hari, maka masyarakat yang memesannya biasanya tidak tanggung-tanggung dalam membeli bisa sampai ratusan kue untuk dibeli.

Dilihat dari bentuk kue yang dibungkus dengan daun pisang, dalam pembuatannya biasanya ada kesulitan dalam membungkusnya jika belum terbiasa sering kali kue mengalami kebocoran akibat daun pisang yang mudah untuk robek.

sajian kue jojorong

Kue Jojorong lazimnya dihidangkan pada saat bulan ramadan atau puasa.(Dok/bantenprov.go.id)

Untuk menyantapnya biasanya menggunakan sendok untuk mengambil kue jojorong dari wadahnya yang unik dan mungil yang dibalut dengan daun pisang, ketika kue tersebut diambil menggunakan sendok akan terlihat gula merah yang terletak di bagian bawah sehingga ketika diambil terlihat lumer gula merahnya dan membuat orang yang melihatnya merasa ingin juga mencicipi kue khas Pandeglang ini.

Ingin mencicipi Kue Jojorong? Yuk, berwisata kuliner ke Banten.(*)

  • BAGIKAN
  • line