Kapurung, Kuliner dengan Tinggi Protein dan Rendah Karbohidrat

Kuliner yang satu ini memang sangat populer di Sulawesi Tengah(Sulteng) khususnya kota Palu. Ya, apalagi kalau bukan Kapurung. Makanan khas ini banyak ditemui di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
Kapurung memiliki tiga jenis yang berbeda namun tetap menggunakan sagu sebagai bahan dasarnya. Ketiga varian Kapurung tersebut meliputi Kapurung Ikan Palumara, Kapurung Ayam dan Kapurung Udang.
BACA JUGA: Milu Siram, Kuliner Berkuah dengan Tiga Cita Rasa yang Unik
Keistimewaan Kapurung terletak pada sajiannya dengan nutrisi yang bagus untuk kesehatan. Pada umumnya Kapurung memiliki kandungan protein yang tinggi dan rendah karbohidrat. Keunikan Kapurung terletak pada rasanya yang sedikit asam tapi menyegarkan.

Kapurung cocok disantap pada musim hujan atau cuaca dingin.(Dok/sultengprov.go.id)
Cara membuatnya cukup mudah, yang perlu disiapkan adalah sagu asli atau tepung sagu yang nantinya akan dilarutkan menggunakan air panas. Setelah sagu tersebut mengental, adonan tersebut dibentuk bulat-bulat kecil seukuran bakso.
Makanan berbahan dasar sagu ini disajikan dengan kuah berbumbu kacang yang dicampur berbagai macam sayur mayur serta daging ikan yang penuh gizi. Sayuran yang biasa digunakan untuk menjadi bahan pendamping Kapurung ini adalah kacang panjang, jagung manis, terong, bayam, dan jantung pisang.
Sementara itu bumbunya adalah cabai, kemiri, lada, dan bawang putih. Sensasi asam dari kuah Kapurung berasal dari buah patikala. Makanan ini akan lebih nikmat jika disajikan dengan perasan lemon atau jeruk nipis.

Kuah bumbu kacang dan aroma rempah dalam kapurung sangat nikmat.(Dok/sultengprov.go.id)
Kapurung terdiri dari sayuran yang direbus, utamanya cacahan jantung pisang, dan sayuran lain seperti bayam, kangkung, pakis, kacang panjang dan sebagainya. Selain itu, Kapurung juga biasa dinikmati bersama dengan sagu dan cacahan ikan, ayam, atau udang dengan kuah asam.
Bagi para penikmat kuliner yang tidak terlalu menyukai ikan, daging ayam dan udang bisa menjadi alternatif penggantinya. Kapurung sangat nikmat jika disajikan dalam keadaan masih panas. Kuah bumbu kacang serta kaya akan rempah yang pedas akan memberikan kehangatan di tenggorokan para penikmatnya.

Kapurung memiliki kadar protein yang tinggi dan rendah karbohidrat.(Dok/sultengprov.go.id)
Kapurung yang terbuat dari sagu ini sangat mudah dicerna, kenyal dan mengenyangkan. Kuliner yang sudah ada sejak zaman dulu ini biasanya disantap layaknya makanan pokok, namun seiring waktu berjalan, makanan ini tergusur oleh Nasi yang menjadi makanan pokok warga Indonesia.
Meskipun begitu, Kapurung masih tetap dipertahankan sebagai makanan pokok di beberapa daerah lain, khususnya Papua dan Maluku dengan nama yang berbeda.

Kapurung Udang salah satu menu favorit pencinta kuliner di Kota Palu.(Dok/sultengprov.go.id)
Berbagai macam sayuran yang dihidangkan bersama kapurung dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, ditambah lagi potongan ikan, daging ayam, atau udang tentunya akan menjadi sumber protein yang baik. Sementara nilai karbohidrat yang terdapat dalam kapurung lebih rendah dari nasi.
Jadi makanan ini cocok juga untuk para penikmat kuliner yang sedang menjaga berat badannya, asalkan kuahnya tidak berlebihan. Apalagi jika saat musim penghujan tiba, Kapurung dan kuahnya pasti akan membuai lidah dan perut para penikmatnya.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar