Ikan Komu Asar, Makanan Penanda Ketahanan Pangan Masyarakat Maluku Utara

Ikan Komu Asar adalah makanan khas Maluku Utara yang terbuat dari ikan segar. Makanan ini dibuat dari ikan cakalang yang dimasak dengan cara ditusuk dengan bambu lalu diasap selama kira-kira satu jam. Selain cakalang, ikan asar dibuat juga dari ikan tongkol atau ikan tuna. Ikan komu asar sangat cocok disantap dengan nasi dan sambal colo-colo.
Dilansir dari IndonesiaKaya.Com, Ikan Komu Asar pada dasarnya adalah sama seperti ikan asap. Namun, yang membedakan adalah cara mengasapinya. Jika ikan asap ditaruh di atas asap secara horizontal, maka ikan asar ditaruh diagonal di sisi bara yang menghasilkan asap. Ini dilakukan agar ikan benar-benar kering dan masak hingga ke dalam sisi-sisi daging. Artinya, tidak ada lagi kandungan air yang tersimpan dalam daging, karena sudah turun saat posisi ikan dimiringkan.
BACA JUGA: Rasakan Ikan Kuah Pala Banda dengan Aroma Rempah yang Mantap
Untuk diketahui bahwa nama Asar adalah sebutan lain dari asap yang menjadi cara Ikan ini dimatangkan. Itulah makanan khas tradisional Maluku Utara yang senantiasa diburu para pencinta wisata kuliner. Asap Menjadi Asar. Namun, beberapa sumber lainnya justru menyebutkan alasan yang lebih masuk akal terkait penggunaan pergeseran pelafalan bahasa dimana beberapa wilayah di Indonesia Timur menyebut Asap dengan Asar.

Proses pengolahan ikan komu asar yakni dengan cara diasap.(Dok/malutprov.go.id)
Bahan dasar Ikan Komu Asar umumnya adalah ikan Cakalang, ikan Ekor Kuning atau ikan Tongkol, yang jelas dibutuhkan ikan dengan tekstur daging yang cukup padat agar tidak rapuh saat diasapi. Proses memasaknya cukup sederhana, dari kondisi ikan mentah kemudian dibersihkan isi perutnya dan siap untuk diasapi. Lama pengasapan adalah sekitar 4-5 jam dan dilakukan dalam ruangan tertutup, agar asap meresap hingga ke dalam daging hingga benar-benar matang.
Keunikan Ikan Komu Asar tidak hanya pada cara memasaknya, cita rasa ikan ini pun begitu otentik. Gurihnya daging asap dan aroma yang begitu menggugah selera terpancar dari tiap sisi ikan yang dijual. Ikan Asar sangat cocok dinikmati dengan pelengkap nasi dan sambal colo-colo. Dengan hidangan nasi panas makan ikan asar ini akan menambah kenikmatan tersendiri.

Ikan Komu Asar diolah dengan cara cukup sederhana.(Dok/malutprov.go.id)
Proses pembuatan Ikan Komu Asar sebenarnya tidak terlalu lama, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam saja. Awalnya ikan mentah dibersihkan dan dibelah menjadi dua bagian. Kemudian ikan tersebut ditusuk dengan bambu dan disusun di tempat khusus yang dibuat untuk pengasapan. Biasanya, para pedagang sudah mulai berproduksi sejak pukul 5 dini hari dan selesai mengasapi pada jam 8 pagi. Setelah itu, Ikan Asar pun siap untuk dijual di berbagai tempat yang disediakan.
Warna cokelat kehitaman menandakan ikan-ikan itu sudah matang dengan cara diasapi. Ikan Asar yang dijual sebenarnya sudah dalam kondisi matang dan siap untuk disantap. Namun, bila ingin dimasak lagi pun tidak ada masalah. Biasanya, Ikan Asar dinikmati dengan nasi putih panas dan sambal colo-colo khas Maluku. Sambal ini adalah campuran cabe rawit, jeruk nipis, bawang putih, tomat dan beberapa bumbu lainnya. Pelengkap segar ini sangat cocok untuk menemani santapan Ikan Komu Asar.

Ikan Komu Asar menandakan ketahanan pangan masyarakat Maluku pada umumnya.(Dok/malutprov.go.id)
Kepopuleran Ikan Komu Asar adalah sebuah bukti bahwa Ikan masih menjadi makanan utama bagi masyarakat wilayah Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Maluku Utara yang mempunyai wilayah perairan kaya. Ikan Asar tidak hanya nikmat, namun juga tahan lama hingga tujuh hari maksimal. Hal ini adalah kelebihan Ikan Asar yang mempunyai filosofi sebagai ketahanan pangan masyarakat Maluku pada umumnya.
Kalau kamu berwisata ke Maluku Utara, jangan lupa bawa oleh-oleh Ikan Komu Asar sebagai oleh-oleh buat orang tercinta.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar