Gobak Sodor Permainan Kelompok yang Ramai dan Seru

Gobak Sodor mungkin bagi sebagian anak-anak di Indonesia mungkin belum terlalu familiar. Tapi bagi anak-anak dari Jawa Timur, permainan berkelompok ini lazim dimainkan sehari-hari. Meski sekarang sudah jarang dimainkan, tapi Gobak Sodor tetap diminati anak-anak.
Permainan Gobak Sodor membutuhkan banyak peserta dan cukup menantang sekaligus memacu adrenalin. Gobak Sodor akan lebih asyik jika pesertanya banyak. Menariknya, Gobak sodor lebih banyak unsur olahraga ketimbang permainan. Makanya tidak heran, Gobak Sodor oleh anak-anak dianggap bagian dari olahraga.
BACA JUGA: Permainan Engklek, Dolanan Favorit Anak Perempuan
Gobak Sodor diambil dari dua kata, yakni gobak dan sodor. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gobak artinya permainan tradisional yang menggunakan lapangan berbentuk segi empat berpetak-petak. Di kawasan timur Indonesia, Gobak Sodor disebut juga Main Halang.

Di kawasan timur Indonesia, Gobak Sodor lebih dikenal dengan nama Main Halang.(Dok/Kemendikbud)
Permainannya cukup simpel, membutuhkan kurang lebih 15 orang untuk memainkannya agar lebih seru. Permainan ini juga membutuhkan tempat yang luas seperti lapangan untuk membuat garis melingkar cukup besar berdiameter kurang lebih 2,5 meter, tergantung jumlah anak yang ikut. Permainan ini harus mendapatkan anak menjadi seorang penjaga di luar garis atau lingkaran, jadi sebelumnya dilakukan hom pim pah hingga suit.
Kemudian, seluruh anggota masuk dalam lingkaran, kecuali 1 orang yang kalah dalam suit sebelumnya. Nah, tugasnya ialah mengitari garis lingkaran yang hanya digaris menggunakan batu kapur saja atau batu hingga terlihat garis di tanah. Si penjaga terus mengitari hingga tangannya dapat memegang salah satu yang berada di dalam lingkaran tersebut.

Gobak Sodor bukan hanya permainan tapi juga bagian dari olahraga.(Dok/Kemendikbud)
Ketika ia sudah mendapatkannya, maka ia pun dapat masuk ke dalam lingkaran dan tugasnya pun diganti oleh orang yang tertangkap tadi.
Keseruan permainan ini yaitu menghindari penjaga di luar lingkaran di antara desakan teman-teman di dalam lingkaran. Lingkaran yang dibuat tidak terlalu besar membuat anak-anak di dalam lingkaran harus terus bergerak jika tidak ingin tersentuh pengejar dari luar. Tak jarang, karena terlalu fokus menghindari jangkauan tangan dari luar, membuat anak-anak harus terjatuh bertabrakan satu sama lain.

Permainan Gobak Sodor bisa dilakukan anak laki-laki dan perempuan.(Dok/Kemendikbud)
Satu hal lagi, permainan gobak sodor mengajarkan anak-anak untuk bermain sportif, dengan tidak mendorong temannya untuk melindungi diri.
Gobak sodor tidak hanya sebuah permainan tapi memiliki manfaat bagi kita saat bermain. Ini hanya sekedar menyenangkan dan menarik saja. Iswinarti pada buku Permainan Tradisional: Prosedur dan Analisis Manfaat Psikologis (2017) menyebutkan bahwa terdapat nilai-nilai pembelajaran kompetisi sosial pada permainan gobak sodor ini.

Sekelompok anak bermain Gobak Sodor disela-sela jam istirahat sekolah.(Dok/Kemendikbud)
Pada permainan ini bagaimana anak berusaha mengecoh lawan agar temannya dapat melewati garis. Ini memiliki jiwa kebersamaan, belajar kompak dan bekerjasama. Permainan ini juga mengajarkan kita untuk tidak putus asa dan harus tetap berusaha. Jangan sampai lawan yang berhasil melewati garis langsung membuatnya putus asa.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar