Binte Biluhuta, Masakan Jagung yang Disiram Kuah dari Gorontalo

Binte Biluhuta merupakan makanan khas daerah Gorontalo. Makanan ini biasa dikenal masyarakat Gorontalo dengan sebutan Milu Siram. Secara etimologi, Binte atau Milu berarti jagung, sementara Biluhuta dalam bahasa Gorontalo berarti siram. Masakan ini memanglah jagung yang dihidangkan dengan kuah kaldu yang sedap.
Sehingga binte biluhuta dapat dimaknai sebagai ‘kuliner berbahan dasar jagung yang dimasak bercampur kuah’ atau bisa disebut juga sebagai sup jagung.
BACA JUGA: Bilenthango, Ikan Mujair Panggang nan Populer dari Gorontalo
Makanan khas daerah Gorontalo ini wajib ada saat acara hajatan. Selain berbahan dasar jagung, Binte Biluhuta juga disajikan dengan suwiran ikan tongkol atau ikan tuna yang sudah dibakar atau dimasak terlebih dahulu. Ikan bisa dimasak, tapi umumnya orang-orang pakai yang dibakar. Banyak juga yang pakai udang.

Jagung yang digunakan untuk memasak binte biluhuta merupakan jagung khas Gorontalo.(gorontaloprov.go.id)
Untuk memperkaya rasanya, Binte Biluhuta ini menggunakan banyak bumbu dalam pembuatan kuahnya. Selain rempah-rempah, ada pula cabai, daun pepaya, dan jeruk nipis.
Selain rempah seperti merica dan cabai untuk menciptakan rasa pedas, ada jeruk nipis agar hadir rasa asam. Lalu di mana rasa manis itu muncul? Ya tentu saja dari rasa jagung yang kita makan.

Jagung sebaiknya direbus dulu agar teksturnya empuk.(gorontaloprov.go.id)
Oh iya, jangan salah, jenis jagung untuk binte biluhuta bukan seperti yang biasa kita lihat, berwarna kuning oranye. Jenis tanaman keluarga serealia yang umumnya dipakai untuk binte biluhuta namanya jagung pulut, varietas asli Gorontalo.
Tekstur pipilan putih serta rasanya gurih kenyal. Jagung sebaiknya sudah direbus dulu agar lebih empuk, sebelum dipertemukan di mangkuk dengan kuah siramnya. Seperti juga sup, membuat kuah binte biluhuta tergolong mudah.

Binte Biluhuta mengandung zat-zat antioksidan yang bagus untuk kesehatan tubuh.(gorontaloprov.go.id)
Dalam kondisi hangat, segeralah siram mangkuk berisi para pipilan jagung bertikai dan tercerai berai untuk segera dipersatukan bersama siraman kuah.
Jika sudah, kita masuk ke langkah terakhir, taburkan bawang goreng ke dalam lautan binte biluhuta siap santap. Harumnya bau bawang goreng tentu saja menjadi semacam kode supaya kita tidak boleh berlama-lama membiarkan kuliner yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai warisan budaya tak benda nasional pada 2016 dengan nomor registrasi 201600426 itu.

Binte Biluhuta sudah masuk dalam warisan budaya tak benda oleh pemerintah.(Dok/gorontaloprov.go.id)
Kehadiran pipilan-pipilan jagung dalam semangkuk binte biluhuta bukan hanya menjadikan badan lebih sehat karena mengandung protein, serat, karbohidrat, mineral, vitamin B dan C, juga sebagai antioksidan.
Jika melihat Binte Biluhuta maka kamu akan terbayang dengan bubur Manado, karena memang kedua kuliner khas dari daerah yang berbeda ini memiliki kesamaan. Kesamaan dilihat dari sama-sama makanan berkuah dan ada suwiran ikan cakalang serta sayuran sebagai pelengkapnya.
Nah ada juga perbedaannya, yaitu jika Binte Biluhuta terbuat dari bahan dasar jagung dan parutan kelapa, sedangkan bubur Manado terbuat dari bahan dasar beras dan singkong.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar