Uji Nyali Kamu dengan Hiking di Gunung Kerinci

Kalau saat ini kamu yang berjiwa traveler bingung memilih lokasi menghabiskan sisa liburan, mungkin mendaki Gunung Kerinci bisa jadi pilihan. Mengapa Gunung Kerinci direkomendasikan dan cocok untuk kamu? Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera.
Gunung Kerinci bahkan disebut sebagai atap Sumatera lengkap dengan keindahannya. Dijamin petualangan kamu bakal seru dan benar-benar memacu adrenalin. Gunung Kerinci secara administrasi terletak di Provinsi Jambi, Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 kilometer sebelah selatan Kota Padang Sumatra Barat.
BACA JUGA: Danau Belibis, Pesona Fotografi Tersembunyi di Kaki Gunung Kerinci
Tulisan ini bukan pengalaman pribadi penulis tapi berdasarkan keterangan dan testimoni sejumlah pendaki yang sudah berhasil menaklukan salah satu puncak tertinggi di Indonesia yang berada di luar Papua tersebut.

Gunung Kerinci termasuk gunung api aktif.(Twitter @InfoPendaki)
Untuk mendaki gunung berapi tertinggi di Indonesia ini bisa melalui dua jalur, yakni via Kersik Tuo, Kerinci dan Bangun Rejo Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Jalur pendakian menuju atap Sumatera yang memiliki ketinggian 3805 meter di atas permukaan laut (Mdpl) via Kersik Tuo, Kerinci cukup menantang adrenalin.
Layaknya perjalanan panjang, sebelum hiking di Gunung Kerinci kamu harus menyiapkan fisik dan mental, karena jalur yang lumayan panjang dan hutannya masih sangat lebat. Pendaki juga mesti menyiapkan logistik yang cukup. Perjalanan di mulai dari Tugu Macan Kersik Tuo Kerinci, setelah sebelumnya mengurus simaksi. Untuk mencapai Pintu Rimbo atau titik dimulainya pendakian, Teman Traveler bisa menggunakan ojek atau berkoordinasi dengan pihak posko Gunung Kerinci.
Mulai Dari Pintu Rimbo hingga Pos Dua medannya masih terbilang landai, namun cukup membuat keringat keluar. Gunung Kerinci memiliki tiga pos dan tiga shelter, semakin banyak pos yang dilewati, jalanan akan semakin curam. Di pos Dua kamu bisa mengisi tabung air. Sumber air terdapat di sisi kiri jalur. Hal ini penting mengingat perjalanan dengan medan yang cukup sulit tentu saja kamu pasti sering kehausan.

Hiking di Gunung Kerinci akan memberikan kepuasan saat kamu berada di atap Sumatera.(Twitter @InfoPendaki)
Membutuhkan waktu pendakian sekitar 10 hingga 12 jam, untuk mencapai Shelter Tiga tetapi tergantung kecepatan mendaki dan kondisi di lapangan. Jika tidak sanggup, maka bisa bermalam di Shelter Dua yang juga tersedia tempat ‘camp’ cukup luas serta sumber air di sisi kiri jalur.
Hiking di gunung ini perlu juga perhatikan stamina yang prima. Jika sanggup dan kondisi memungkinkan, maka tidak ada salahnya langsung menuju Shelter Tiga, sehingga keesokan hari langsung bisa menuju puncak. Sesampainya di Shelter Tiga, lelah akan mulai terobati karena dari tempat ini pendaki sudah berada di negeri di atas awan. Jangan lupa segera pasang tenda, makan dan beristirahat untuk perjalanan menuju puncak esok pagi.
Perjalanan menuju puncak menghabiskan waktu sekitar dua hingga tiga jam, jangan lupa membawa barang-barang berharga saat semua tim menuju puncak.
Jalur dari Shelter Tiga menuju puncak cukup sulit yakni berpasir karena ketika kaki melangkah akan sedikit turun karena pasir yang halus. Di perjalanan menuju puncak ini tidak ada pohon yang tumbuh, semuanya bebatuan, terjal dan jika tidak hati-hati bisa tergelincir.

Berada di puncak Gunung Kerinci memberikan sensasi tersendiri buat kamu.(Twitter @InfoPendaki)
Dalam aktivitas hiking ke Gunung Kerinci, kamu perlu mampir di tempat yang sering didokumentasikan pendaki yang biasanya disebut Tugu Yudha. Tugu ini merupakan monumen tempat terpisahnya seorang pendaki dari rombongannya bernama Yudha Sentika pada tahun 1990. Dari tugu tersebut, puncak semakin dekat terlihat. Usahan untuk sampai di puncak sebelum pukul 11.00 WIB karena semakin siang asap belerang semakin banyak keluar dan juga angin semakin kencang.
Segala lelah akan terobati setelah sampai di puncak Gunung Kerinci atau atap Sumatra dengan ketinggian 3805 mdpl. Dari puncak akan terlihat awan dan kebun teh. Saat berada di atas atap pulau Sumatera ini kamu akan merasakan betapa nikmatnya berada di ketinggian dengan sajian pemandangan alam seperti terhampar di bawah kaki kamu berpijak.
Dari puncak, kamu juga bisa mengabadikan momen keindahan alam dan juga keberadaan kamu di atas salah satu gunung tertinggi di Pulau Sumatera ini. Beragam angle dan spot foto yang bisa kamu jadikan objek jepretanmu.
Kawah Gunung Kerinci juga sangat besar, namun menawan. Pendaki tidak disarankan berlama-lama di atas karena sewaktu-waktu kawah bisa mengeluarkan asap belerang yang berbahaya bagi kesehatan. Jangan lupa persiapkan diri untuk kembali turun ke kaki gunung. Disarankan kamu untuk tetap membawa peralatan P3K saat mendaki Gunung Kerinci.
Bagaimana traveler gaul, apakah berminat hiking di Gunung Kerinci?
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar