Tugu MacArthur Jejak Sejarah Perang Dunia II di Tanah Papua

Tugu MacArthur merupakan saksi sejarah besar Perang Dunia ke-2 yang terjadi di tanah Papua. Tugu ini menjadi peringatan datangnya pasukan sekutu di wilayah Pasifik pada tahun 1944. Hal ini terkait penyerangan sekutu terhadap Jepang yang saat itu menguasai sebagian besar wilayah Filipina.
Jenderal Douglas MacArthur yang saat itu menjadi panglima besar pasukan sekutu, memerintahkan pasukannya untuk mendirikan sebuah Markas Besar Umum Daerah Pasifik Barat Daya dan lokasinya ada di distrik Sentani, tepatnya di sekitar bukit tempat Tugu MacArthur berada. Inilah sebab mengapa Tugu peringatan ini mengambil nama salah satu Jenderal Besar yang dimiliki Amerika Serikat hingga saat ini.
BACA JUGA: Lembah Baliem, Destinasi Wisata Legendaris dari Papua

Tugu MacArthur terletak tepat di atas bukit Sentani dengan pemandangan yang indah.(Dok/Pemprov Papua)
Sementara pada Tugu MacArthur yang berbentuk segi lima bercat warna kuning dan hitam terdapat tulisan sebagai berikut:
Markas Besar Umum Daerah Pasifik Barat Daya
Pada saat musim panas tahun 1944, suatu hamparan kompleks markas besar terserak di tempat ini kemudian didirikan di lokasi ini. Akhirnya berpangkalanlah di Sentani suatu Markas Besar Umum Daerah Pasifik Baratdaya : Angkatan Darat Amerika Serikat di Timur Jauh, Angkatan Udara A-3 Kawasan Timur Jauh, Armada ke Tujuh, Angkatan Udara ke-Lima, Angkatan Darat ke-Enam, Angkatan Darat ke-delapan, Pasukan Pendaratan Sekutu dan Angkatan Udara Sekutu. Perencanaan dan Penyelenggaraan untuk penyerangan Filipina dilaksanakan dari tempat ini. Di bawah pengarahan Jenderal Douglas MacArthur.
Dan tak jauh dari tugu tersebut terdapat beberapa kursi dari beton yang menghadap ke panorama Danau Sentani dan Bandara Sentani.

Di dekat Tugu MacArthur terdapat museum kecil terkait sepak terjang jenderal besar ini selama di Papua.(Dok/Pemprov Papua)
Keistimewaan Tugu MacArthur tidak hanya pada kisah sejarah yang terjadi pada masa lalu. Di Tugu ini, panorama indah distrik Sentani berikut danau Sentani yang sangat indah pun menjadi menu utama untuk dinikmati. Deretan pegunungan, Danau Sentani yang memesona, Bandara Internasional Sentani, dan juga kota distrik Sentani layak untuk menjadi primadona dari obyek wisata yang satu ini. Tidak lupa, gugusan pulau-pulau kecil di tengah Danau Sentani pun menambah cantik lukisan agung Sang Penguasa Semesta.

Dalam museum terdapat foto-foto Jenderal MacArthur saat memimpin pasukan sekutu melawan Jepang.(Dok/Pemprov Papua)
Sebagai bonus, waktu yang tepat untuk mengunjungi Tugu McArthur adalah sore hari ketika menjelang matahari terbenam. Bila cuaca cerah, kita dapat menikmati bulatnya matahari yang memancar di langit hingga tenggelam di antara pegunungan yang menghampar. Pemandangan yang begitu memukau akan sangat sulit dilupakan dan menjadi pengalaman yang begitu berharga.

Dari Tugu MacArthur kamu bisa menikmati pemandangan Danau Sentani.(Dok/Pemprob Papua)
Untuk mencapai obyek wisata Tugu MacArthur, kita harus sedikit melewati jalanan berliku dan menanjak, kira-kira 15 menit dari Bandara Sentani dengan menggunakan kendaraan bermotor. Perjalanan ke lokasi ini pun harus melewati komplek militer karena terletak satu wilayah dengan Resimen Induk Kodam Cendrawasih. Namun demikian, segala jerih lelah menuju tempat ini akan terbayar dengan keindahan panorama dan kisah sejarah menarik di Tugu MacArthur.
Buat kamu yang suka sejarah dan menelisik jejak masa lalu sebuah peristiwa, Tugu MacArthur layak jadi destinasi wisata saat liburan atau sedang berkunjung ke Papua.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar