Tapa Kolo, Nasi Bakar Khusus Upacara Adat dari Manggarai

29 Jan 2022
  • BAGIKAN
  • line
Tapa Kolo, Nasi Bakar Khusus Upacara Adat dari Manggarai

Masyarakat Nusa Tenggara Timur(NTT) memiliki banyak makanan khas yang layak dicoba. Bila kamu berwisata ke Labuan Bajo, Manggarai, Tapa Kolo wajib dicicipi. Tapa Kolo atau Kolo merupakan hidangan nasi bakar yang dimasak dalam bambu. Nasi dalam bambu kemudian ditaruh di atas bara api sebagai bagian dari proses pembakaran.

Untuk proses pembuatanya, beras dimasukan kedalam bambu muda dengan panjang kira-kira 30 cm. Di dalam bambu, beras dicampur dengan air dan bumbu-bumbu. Kemudian bambu yang berisi beras, air dan bumbu ini ditaruh berdiri di bara api untuk dibakar. Jangan lupa tutup lubang termpat memasukan beras pada bambu dengan daun pisang.

BACA JUGA: Cacing Laut, Kuliner Unik dari Raja Ampat Papua

Proses membakar bambu diatas bara api ini memakan kira-kira setengah jam. Setelah matang, Tapa kolo dikeluarkan dari bambu dan digulung dengan daun sebagai bungkus. Kolo biasanya dikonsumsi saat upacara adat. Lazimnya Tapa Kolo atau Kolo menjadi menu yang cocok disantap bersama dengan sayur dan lauk apa saja.

tapa kolo nasi bakar ntt

Kolo merupakan nasi bakar yang menggunakan bambu.(Dok/ntt.go.id)

Dilansir dari ntt.go.id, kuliner khas daerah Manggarai ini merupakan makanan tradisional yang sudah ada sejak zaman dulu. Berbahan dasar beras merah, Tapa Kolo dibuat dengan cara dibakar di dalam bambu.

Masyarakat Manggarai biasanya mengolah Tapa Kolo untuk disajikan dalam upacara adat. Beras yang digunakan untuk memasak Tapa Kolo pun harus dipanen melalui serangkaian ritual adat yang dilakukan oleh para tetua adat kampung. Menariknya makanan khas ini hanya dimasak pada saat ritual adat saja yang dilakukan sekali dalam setahun. Upacara adat ini biasanya dilakukan pada awal musim menanam.

resep tapa kolo atau kolo

Kolo biasanya dihidangkan pada upacara adat atau sebelum musim tanam.(Dok/ntt.go.id)

Beras merah atau yang disebut dengan ‘Dea Laka’ dalam bahasa Manggarai adalah bahan utama dalam pembuatan Tapa Kolo. Beras merah akan dibersihkan terlebih dahulu kemudian dicampur dengan darah dan lemak yang biasanya berasal dari hewan tertentu, misalnya kerbau, kambing dan babi. Kemudian dimasukan dengan daun enau muda serta daging dan dimasukan kedalam potongan bambu muda yang sudah dilapisi daun pisang dengan ditambahkan sedikit air.

Sesudah semuanya beres kita harus menyediakan api untuk membakarnya. Untuk pembakarannya dibutuhkan waktu minimal satu jam dengan kondisi api yang tidak terlalu besar. Setelah matang barulah Tapa Kolo siap menjadi santapan siang. Jenis makanan ini juga sering digunakan untuk bahan persembahan kepada para leluhur.

tapa kolo manggarai

Kolo atau Tapa Kolo teksturnya empuk dan gurih.(Dok/ntt.go.id)

Tolo memiliki tekstur yang empuk dan lembut serta wangi karena dibalut dengan beberapa bumbu dan daun pandan. Kuliner yang satu ini adalah makanan yang sudah ada sejak lama dalam tradisi masyarakat di Manggarai.

Tertarik mencicipi Kolo dengan cita rasa khas Manggarai? Yuk berwisata kuliner ke Nusa Tenggara Timur. Kamu bisa menikmati indahnya Labuan Bajo sambil menyantap Tapa Kolo.(*)

  • BAGIKAN
  • line