Sejenak Kagumi Potongan Sejarah dan Pesona Pantai di Saparua

25 May 2021
  • BAGIKAN
  • line
Sejenak Kagumi Potongan Sejarah dan Pesona Pantai di Saparua

Pulau Saparua ibarat seonggok mutiara yang muncul di permukaan laut lalu memancarkan pesona bagi siapa saja yang melihatnya. Pulau kecil di Kabupaten Maluku Tengah ini jaraknya sekitar dua jam perjalanan dari Pelabuhan Tulehu, Kota Ambon, Maluku.

Setibanya di Pulau Saparua, kapal feri akan bersandar di Pelabuhan Kulur dan tampaklah gugusan pantai dan bangunan sejarah saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Berada di Saparua, layaknya membuka sebuah romansa nostalgik. Kecantikan alam, kearifan lokal dan cerita masa lalu telah membentuk pesona tersendiri yang mengundang hasrat siapa saja untuk menyusuri setiap sudut objek wisata di Pulau Saparua.

Pesona pertama yang harus dikunjungi saat berada Saparua yakni Pantai Kulur. Pantai Kulur yang terletak di Desa Kulur ini menawarkan salah satu objek wisata Indonesia timur dengan nuansa pantainya yang tenang dan dengan angin pantai khas yang sejuk.

benteng duurstede di pulau saparua

Benteng Duurstede di Pulau Saparua jadi saksi sejarah perlawanan rakyat Saparua terhadap Belanda.(Dispar Maluku Tengah)

Pantai Kulur sering dijadikan tempat untuk bersantai oleh para wisatawan. Menginjakan kaki di Pantai Kulur akan memberikan kepuasan tersendiri, dimana kamu bisa merasakan berjalan di pasir yang bersih nan indah serta ditemani pemandangan laut Maluku yang terlihat eksotis dipandang mata.

Pantai ini juga menjadi titik awal pintu masuk di Saparua, karena bila menelisik lebih jauh di pantai ini terdapat sebuah dermaga pelabuhan kapal yang berfungsi untuk setiap harinya mengantar masyarakat Saparua untuk pergi dan pulang dari Ambon.

Laut tenang dan indah di Pantai Kulur Maluku Tengah ini bisa menjadi alternatif destinasi liburan.

Selain itu, di Pulau Saparua ini kamu dapat pula menemukan sejumlah saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan salah satunya adalah keberadaan Benteng Duurstede yang berada di pulau ini.

Benteng ini dulunya di bangun pertama kali oleh Portugis tahun 1676 silam. Benteng ini dulunya berfungsi sebagai bangunan pertahanan serta pusat pemerintahan VOC selama menguasai Saparua.

Pada tahun 1817 benteng Duurstede diserbu oleh rakyat Saparua di bawah pimpinan Kapitan Pattimura, dimana pada pertempuran masa itu seluruh penghuni benteng tewas terkecuali putra Residen yang bernama Juan Van Den Berg. Kamu pun bisa menyusuri bangunan benteng sambil berjalan kaki untuk menuju ke bagian inti bangunan benteng tersebut.

Pada titik spot bangunan inti Benteng Duurstede kita dapat meraskan suasana gemuruh dan sulitnya perjuangan para pahlawan Indonesia tempo dulu untuk bisa melumpuhkan para penjajah di benteng ini.

Selain pantai dan benteng, selama berada di Saparua kamu bisa menikmati pesona Goa Tujuh Putri. Uniknya, Goa Tujuh Putri letaknya tersembunyi di antara perkebunan warga.

gua-tujuh-putri

Goa Tujuh Putri menawarkan pesona air jernih.(Dispar Maluku Tengah).

Untuk bisa sampai di goa, kamu harus melakukan trekking terlebih dahulu. Tapi tak usah cemas, sebab perjalanan menuju ke Goa tidaklah terlalu sulit, akses jalan sudah bagus dan rapi.

Sekitar 15 menit perjalanan akan sampai di mulut goa. Jika diperhatikan sekilas tempat ini tidak ada yang istimewa. Namun ketika kamu masuk ke mulut goa, gemercik air seakan menyambut kedatangan siapa saja yang berkunjung ke sana.

Terlihat dari atas pelataran dasar goa yang dipenuhi oleh air menjadi titi spot yang menjadi perhatian bagi setiap wisatawan yang hadir ke dalam goa.

Goa Tujuh Putri menyimpan air yang sangat jernih, yang membentuk seperti kolam pemandian yang terbuat dari alam yang berada di dasar goa. Air di dalam kolam tersebut datang secara alami dan jernih. Sehingga membuat air di dasar goa tujuh bidadari ini terlihat indah dipandang mata.

Goa yang dikenal juga dengan sebutan Goa Putri Lesi ini jadi salah satu ikon wisata Saparua di Maluku yang sudah dikenal sejak dahulu. Goa ini memiliki pesona yang tidak ada duanya, dimana baian langit goanya pun terlihat begitu anggun diaman terdapat pula stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami.

Puas menikmati Goa Tujuh Putri, kamu bisa sejenak melepas penat di kawasan pantai. Selain Pantai Kulur yang diliputi pasir putih, ada pantai menarik yang layak dikunjungi yakni Pantai Tanjung Ouw. Pantai Tangjung Ouw dipenuhi karang beraneka bentuk dan warna. Musisi legendaris Bob Tutupoly pernah mengabadikan keindahan pantai Tanjung Ouw dalam sebuah lagu berjudul Tanjung Ouw. Tunggu apa lagi, ayo ke Saparua.(*)

  • BAGIKAN
  • line