Sang Pelopor Pergerakan Kemerdekaan India

2 Oct 2019
  • BAGIKAN
  • line
Sang Pelopor Pergerakan Kemerdekaan India

Kalau kamu ngefans banget sama presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno atau lebih akrab disebut Bung Karno, kamu harusnya juga ngefans sama tokoh yang satu ini. Ia merupakan tokoh penting dari gerakan kemerdekaan India, bernama Mahatma Gandhi.

Gandhi dilahirkan dengan nama Mohandas Karamchand Gandhi di negara bagian Gujarat, India pada 2 Oktober 1869. Sedari kecil pria dengan gelar ‘Mahatma’ (dalam bahasa Sanskerta artinya jiwa agung) ini dididik di lingkungan Hindu yang sangat taat.

Tapi semakin besar, Gandhi mulai jadi anak yang ‘nakal’. Ia menentang aturan keluarga dengan meminum alkohol dan makan daging sapi. Bagi yang enggak tahu, sapi adalah hewan yang sangat dihormati oleh umat Hindu.

BACA JUGA: Kisah Haru Menteri Asal Ambon yang Tak Punya Jas dan Dasi

Meski demikian, ia tetap jadi anak yang penurut. Buktinya cita-cita menjadi seorang dokter ia kesampingkan dan memilih mengikuti perintah orang tuanya untuk belajar hukum di Inner Temple, London, Inggris. Ia berangkat ke negara berjuluk ‘The Black Country’ itu pada usia 18 tahun.

Selama masa studi, Gandhi mulai meninggalkan kebiasaan buruknya dan terlibat pada kegiatan vegetarian. Ia juga bergabung dengan Theosophical Society yang mendorong minatnya untuk mendalami agama Hindu.

Mahatma Gandhi. (Ist)

Mahatma Gandhi. (Ist)

Gandhi menyelesaikan studinya dan menjadi pengacara tahun 1891. Setelah itu, ia kembali ke tanah kelahirannya, India. Sayang, di sana ia tak bisa bertemu sang ibu karena telah meninggal beberapa pekan sebelum kedatangannya.

Jadi pengacara yang minim pengalaman bukan perkara gampang buat Gandhi. Bahkan ia punya kisah unik nan menggelitik pada kasus perdananya. Saat bertanya ke saksi di pengadilan, Gandhi gugup dan langsung pergi dari ruang sidang. Akhirnya ia mengembalikan uang kliennya.

Jiwa aktivis

Susah cari kerja di India, Gandhi dapat tawaran bekerja di Afrika Selatan. Ia menjalin kontrak dengan Dada & Abdulla & Co terkait layanan hukum. Pada April 1893, Gandhi berangkat menuju Duban, negara bagian Natal. Di tempat inilah jiwa aktivisnya terbentuk.

Selama bekerja di Afrika Selatan, ia dan orang berkulit berwarna lainnya jadi sasaran diskriminasi. Saat itu ada sistem hukum yang memisahkan ras bernama Apartheid. Contohnya, ia sering kali diminta pindah dari kereta kelas satu meski punya tiket. Ia juga sering diminta melepaskan serbannya.

BACA JUGA: Benarkah CIA Terlibat Peristiwa Sejarah Indonesia sampai Kudeta Sukarno?

Perlakuan diskriminatif dari orang kulit putih itu ternyata membangkitkan semangatnya untuk berjuang melawan ketidakadilan. Meski kontraknya dengan Dada & Abdulla & Co cuma setahun, ia memutuskan untuk bertahan bertahun-tahun di Afrika Selatan.

Selama di sana, Gandhi membentuk Kongres India Natal. Tujuannya membangun komunitas India di Afrika Selatan sehingga menjadi alat politik. Di tahun 1915 ia memutuskan kembali ke India dan menjadi figur pemimpin gerakan nasional India.

Gerakan Satyagraha

Gandhi pernah dipenjara karena tiga tuduhan penghasutan pada tahun 1922. Meski dijatuhi hukuman enam tahun, Gandhi yang kala itu sudah memakai kacamata khasnya dibebaskan tahun 1924 setelah menjalani operasi usus buntu.

Mahatma Gandhi. (Ist)

Mahatma Gandhi. (Ist)

Ia juga sempat vakum dari dunia perpolitikan dan kembali muncul tahun 1930. Kembalinya Gandhi karena Undang-Undang Garam Inggris yang menyatakan orang India dilarang mengumpulkan garam dan menjualnya. Pajak berat juga diberlakukan untuk orang India.

Saat itu Gandhi melancarkan gerakan Satyagraha, sebuah gerakan perlawanan rakyat sipil untuk memprotes monopoli garam. Gandhi dan 78 pengikutnya melakukan pawai ke kota Dandi di pesisir Laut Arab. Sesampainya di sana ia melakukan penyulingan garam dari laut.

Aksi damai ini ternyata direspons banyak orang India hingga akhirnya Satyagraha meluas sampai ke seluruh India, termasuk Bombay dan Karachi. Sebanyak 60 ribu orang ditahan termasuk Gandi, namun tak menghentikan aksi itu.

Tak kunjung berhenti, dua bulan setelah itu Gandi dibebaskan. Ia membuat kesepakatan untuk menghentikan aksi Satyagraha asal ribuan orang yang ikut ditahan dibebaskan.

Perjuangan Gandhi enggak berhenti sampai di situ. Pada bulan Agustus 1931, ia adalah satu-satunya perwakilan Kongres Nasional India di Konferensi Meja Bundar London.

Tahun 1939 Gandhi menuntut tentara Inggris mundur secara teratur dari tanah airnya. Gerakan tersebut ia namakan Quit India.

Quit India jadi gerakan paling kuat dalam sejarah kemerdekaan India. Hingga akhirnya tahun 1947, India benar-benar merdeka. Meski saat itu ada keputusan yang enggak disetujui Gandhi; yakni adanya dua negara yaknia Pakistan dan India.

Pengaruh Mahatma Gandhi bukan hanya di India. Gerakan perjuangan tanpa kekerasan menginspirasi negara jajahan lainnya untuk merdeka, termasuk Indonesia. Bahkan Mohammad Hatta pernah mendapat julukan ‘Gandhi dari Jawa’.

Kemudian, dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi, Bung Karno sempat memuji metode Mahatma Gandhi yang melakukan perjuangan tanpa kekerasan.

  • BAGIKAN
  • line