Rasa Sego Gobyos Pacitan Sepedas Mantan

Indonesia memang terkenal akan kebudayaannya, keindahan alamnya, dan tentu saja makanannya. Kali ini yang akan diulas adalah kuliner khas kota Jawa Timur, yaitu Pacitan. Selain merupakan kota pariwisata, Pacitan ternyata juga banyak kuliner yang menggoda selera.
Nah, salah satu makanan yang wajib kalian coba ketika sedang berlibur atau singgah di kota ini adalah Sego gobyos. Sego gobyos merupakan kuliner khas di Kota 1.001 Goa, cocok bagi kamu yang suka dengan cita rasa pedas.
Sego Gobyos menjadi salah satu warung makan yang sebagian orang menganggapnya legenda karena telah lama menemani masyarakat Pacitan dan tidak ada duanya.
Mengapa Sego Gobyos?

Sego gobyos. (Ist)
Gobyos adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti kondisi tubuh sedang panas dan penuh dengan keringat. Kuliner satu ini memang membuat pencinta makanan pedas tak kuasa menahan hasrat untuk mencicipinya.
Walaupun cukup asing terdengar di telinga, namun begitu kamu merasakannya seluruh tubuh kamu dijamin akan gobyos dan basah karena keringat. Seluruh masakan yang ada di warung ini memang bercita rasa pedas. Meski demikian, tingkat kepedasan bisa disesuaikan dengan selera kamu, lo.
Banyak Pilihan Lauk
Bahan baku sego gobyos sebenarnya sangat sederhana, yaitu terdiri dari campuran nasi plus sayur daun keningkir. Sementara, untuk lauknya pedagang biasa menyajikan opor ayam, ikan laut, telur balado, tahu, tempe bacem, dan tidak ketinggalan kerupuk. Sedangkan sayur ada urap dan daun singkong.
Pasti kamu heran apa yang membuat pedas? Kuah gobyos dibuat khusus dengan berbahan banyak cabai untuk menciptakan sensasi pedas di mulut.
Sajian Utama Goyang Lidah

Sego gobyos. (Ist)
Ada satu menu yang paling terkenal dan menjadi ciri khas di warung Sego Gobyos, yaitu babat usus kuah santan yang diracik dengan bumbu spesial yang turun temurun sejak puluhan tahun silam. Cita rasa babat usus memiliki kuah yang pedas dan lezat dari santan yang menjadi bahan utama kuah itu. Selain rasa pedas, masakan tersebut juga ada rasa manis dari campuran kecap yang ada di kuah.
BACA JUGA: Nikmatnya Santap Mie Khas Bangka Belitung
Buat kamu yang tertarik dengan kuliner satu ini, datang saja ke Jalan A. Yani, Pacitan, atau tepatnya di perempatan Penceng. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB dini hari.
Untuk masalah harga, kamu tidak usah khawatir karena harga satu porsi cukup terjangkau. Dengan kisaran harga dari Rp 7.000 per porsi hingga Rp 15.000 per porsi. Sekadar informasi tambahan nih, pada saat Lebaran pun warung ini tetap buka utuk melayani perantau yang pulang ke Pacitan.
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar