Penganan Suku Batak yang Wajib Kamu Icip

15 Mar 2020
  • BAGIKAN
  • line
Penganan Suku Batak yang Wajib Kamu Icip

Hidangan Batak terkenal dengan olahan daging dan ikannya. Namun, jangan salah. Suku Batak juga punya banyak penganan khas atau camilan tradisional.

Biasanya disajikan pada hari-hari spesial atau acara adat.

Sebagian penganan khas Batak dijadikan sebagai oleh-oleh khas. Ada juga yang sulit ditemukan atau ada hanya ketika acara keluarga atau acara adat saja.

Ciri khas penganan Batak yaitu pengolahan yang unik dengan unsur filosifi yang kental. Beberapa mencerminkan bagaimana kehidupan suku Batak masa lampau, dan kini masih bertahan.

Berikut lima penganan Suku Batak yang wajib kamu coba ketika melancong ke Sumatra Utara.

1. Cimpa

Kue cimpa dibentuk lonjong tanpa warna. (Foto: Instagram@bunga_viollet)

Kue cimpa dibentuk lonjong tanpa warna. (Foto: Instagram@bunga_viollet)

Cimpa merupakan penganan basah yang biasanya ada pada acara-acara adat dalam masyarakat Batak.

Kue ini dibuat dari bahan utama beras ketan merah atau putih. Kemudian di dalamnya diberi campuran gula merah atau aren dengan kelapa parut.

Kue cimpa di daerah lain mirip dengan kue bugis ketan atau kue unti.

Seperti di daerah lain kue bugis biasa ada di acara-acara adat, kue cimpa juga kue wajib untuk acara-acara pernikahan, kematian, dan acara adat medang merdem.

2. Lapet

Kue lapet khas Sumatra Utara. (Instagram @namoracrft)

Kue lapet khas Sumatra Utara. (Instagram @namoracrft)

Kue lapet dibuat dari bahan beras. Di Jawa Barat, ada kue sejenis lapet yaitu awug.

Perbedaan lapet disajikan dalam daun pisang yang dibentuk kerucut, sedangkan awug hanya dipotong-potong sesuai selera setelah dikukus dalam tumpeng bambu.

Lapet dapat ditemui saat upacara-upacara perayaan, seperti pernikahan.

Selain itu, lapet juga dijual sebagai jajanan pasar tradisional.

3. Tipa-tipa

Tipa-tipa enak sebagai teman kopi atau teh. (Foto: instagram@elisaharisepty)

Tipa-tipa enak sebagai teman kopi atau teh. (Foto: instagram@elisaharisepty)

Makan ringan ini disebut juga emping padi, bahkan ada yang menyebut serealnya orang Batak. Bahan utamanya yaitu padi yang masih muda yang direndam beberapa malam.

Setelah itu, baru ditumbuk hingga berbentuk pipih dan kulit padi terkelupas, lalu mencampurkannya dengan gula atau kepala parut.

Penganan sejenis tipa-tipa ini sebetulnya tak hanya ditemukan di Indonesia. Di India misalnya, makanan ini dinamakan poha atau beras pipih.

Dinikmati dengan mencampurkan susu atau cairan lain yang membuatnya membesar atau membengkak.

4. Itak gurgur

Itak gurgur. (Foto: instagram.com/donatussrgr)

Itak gurgur. (Foto: instagram.com/donatussrgr)

Itak gurgur disajikan ketika memanjatkan doa saat momen-momen tertentu.

Kini itak gurgur masih bertahan sebagai penganan sederhana masyarakat Batak dengan penambahan beberapa bahan lain.

Dalam beberapa acara adat, itak gurgur masih sebagai perlambang kekuatan dan harapan.

Bahan utama itak gurgur yaitu beras sangrai yang ditumbuk jadi tepung. Tepung beras kemudian dicampur dengan garam, gula, dan kelapa parut.

Semua bahan diaduk merata. Setelah itu, dikepal-kepal hingga padat. Itak gurgur cukup dikepal dan bisa langsung dimakan.

5. Horbo

Dali Ni Horbo kejunya orang Batak. (Foto: instagram@dalinihorbotiar)

Dali Ni Horbo kejunya orang Batak. (Foto: instagram@dalinihorbotiar)

Horbo atau dali ni horbo Masakan ini sering disebut sebagai kejunya Batak.

Dali ni horbo berarti susu kerbau. Susu diperas dari induk kerbau yang tengah menyusui. Biasanya diambil hingga lima bulan hingga kualitas susu menurun.

Susu kerbau ini diolah kembali. Dimasak dengan beberapa bahan dan disajikan seperti bubur.

Susu segar dicampur terlebih dahulu dengan air ekstrak nanas, setelah itu baru dimasak hingga mengental.

  • BAGIKAN
  • line