Peluang Emas Pelaku UMKM Setelah Gabung Platform Digital

5 Aug 2022
  • BAGIKAN
  • line
Peluang Emas Pelaku UMKM Setelah Gabung Platform Digital

Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini terus berkembang. Pelaku UMKM tercatat salah satu penopang ekonomi yang pertambahan jumlahnya meningkat pesat. Hampir semua pelaku UMKM mulai bertransformasi ke pasar digital. Pada tahun 2021 terhitung sudah sekitar 16,4 juta pelaku UMKM bergabung dengan platform digital untuk menjajakan produknya.

Terdapat beragam produk UMKM yang masuk ke platform digital. Mereka tidak hanya anak-anak muda tapi juga ibu-ibu rumah tangga seperti Dwi Subekti, pemilik warung dari Jakarta Timur.

BACA JUGA: Geliat UMKM Kuliner Bekasi di Tengah Pandemi COVID-19

Dwi Subekti yang juga ibu dua orang anak ini mencoba bangkit setelah bisnis gawai miliknya bangkut, bahkan ia menjual seluruh asetnya. Di tengah keputusasaan, ia mulai mengenal platform digital Warung Pintar. Dengan semangat baru, Dwi Subekti bergabung dengan Warung Pintar sebuah perusahaan teknologi yang menawarkan solusi terintegrasi ekosistem bisnis khususnya bagi usaha mikro kecil menengah, warung.

dwi subekti sukses di platform digital

Dwi Subekti seorang ibu rumah tangga sukses menjajakan produknya di platform digital.(Dok/Warung Pintar)

Melalui Warung Pintar, para pelaku UMKM bisa dengan mudah mendapatkan barang dagangan, bahkan sekarang sudah berkembang dengan menghubungkan UMKM dengna pengusaha grosir, distributor bahkan pemilik brand. Dwi Subekti memanfaatkan layanan Warung Pintar membuka warung sederhana seluas 1×1,5 meter.

Sedikit demi sedikit, Dwi terus menabung, mengumpulkan modal untuk menumbuhkan bisnisnya. Dwi mengandalkan suplai stok dari Warung Pintar untuk mendapatkan barang dengan harga terbaik.

Ketika pandemi merebak awal 2020, Dwi semakin memutar otak untuk dapat bertahan dan mencoba beradaptasi dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi bagi bisnisnya.

Di saat yang sama, Warung Pintar meluncurkan layanan Grosir Pintar, sebuah layanan berbasis teknologi yang bertujuan untuk memberi akses bagi pengusaha grosir menjalankan manajemen inventaris, menjangkau pasar lebih luas, serta memperoleh kemudahan dari segi logistik.

bisnis warung di platform digital

Bisnis Warung termasuk salah satu yang menjanjikan di platform digital.(Dok/kemenkopukm.go.id)

Akhirnya Dwi memutuskan untuk menggunakan modal yang telah terkumpul untuk mentransformasi warung kecilnya menjadi toko grosir dan menjadi bagian dalam Grosir Pintar.

Terintegrasi dalam Aplikasi Warung Pintar, pengusaha grosir yang terdaftar dalam Grosir Pintar seperti Dwi dapat menjangkau hingga lebih dari 300 warung sebagai pelanggan baru dalam jarak 5 hingga 10 kilometer dari toko miliknya.

Sejak bergabung dengan Grosir Pintar, Dwi mendapatkan banyak pelanggan warung loyal yang selalu memenuhi kebutuhan stok melalui toko grosirnya, integrasi ini membuatnya tercatat memperoleh keuntungan mencapai 8 kali lipat dari sebelumnya.

Menurut Dwi, para pengguna Warung Pintar di sekitar toko grosir miliknya dapat dijangkau dengan mudah lewat aplikasi Grosir Pintar sehingga pendapatannya meningkat. Mulai dari omset Rp2 juta per hari hingga meningkat beberapa kali lipat.

keuntungan platform digital

Setelah bergabung dengna platform digital, pendapatan Dwi Subekti meningkat tajam.(Dok/kemenkopukm.go.id)

Warung Pintar tidak hanya membantu dalam memenuhi stok warung namun juga mendukung pertumbuhan bisnis warung menjadi toko grosir. Grosir Pintar milik Dwi dapat memberikan suplai ke warung sekitarnya tanpa harus pusing memikirkan siapa yang akan berbelanja di toko grosir miliknya.

Dwi Subekti melanjutkan bahwa warung telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Warung bukan saja tempat bertransaksi tapi juga tempat interaksi sosial yang hangat. Apalagi warung juga selalu menjadi pilihan utama masyarakat dalam berwirausaha bahkan menjadi bisnis keluarga karena dapat dijalankan dari rumah.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, Dwi mengungkapkan bahwa pilihan bisnis warung memungkinkan dirinya menjadi ibu rumah tangga yang produktif. Waktu mengurus anak-anak tidak terganggu dan tetap produktif berkontribusi untuk pendapatan keluarga lewat bisnis warung di rumah. Hasilnya, dari bisnis warung, Dwi bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari makan, bayar listrik hingga menabung untuk sekolah anak. Dari penghasilan tersebut ia dapat memperkerjakan tetangga sekita rumah.

jumlah pelaku umkm

Dengan adanya platform digital, prospek umkm Indonesia makin cerah.(Dok/kemenkopukm.go.id)

Dilansir dari situs kemenkopukm.go.id, Indonesia saat ini memiliki populasi sekitar 260 juta dengan lebih dari 50 juta UMKM di mana 98 persen di antaranya adalah pengusaha mikro dengan pendapatan tahunan di bawah 40.000 dolar Amerika Serikat. Tantangannya bukan hanya menyediakan solusi digital tapi bagaimana memberikan akses setiap pelaku usaha untuk bisa tumbuh bersama. Oleh karena itu Warung Pintar menjawab dengan menghadirkan solusi terlengkap dan terintegrasi bagi ekosistem bisnis warung.

Dwi Subekti bersama para pelaku usaha mikro kecil dan menengah memanfaatkan platform digital dalam menjajakan produknya sehingga dapat meningkatkan penghasilan sekaligus memperluas jejaring usaha. Sekarang sudah 500.000 usaha ritel dan 500 merk sudah masuk ke platform digital dan siap mendukung serta mengembangkan bisnis para pelaku usaha mikro kecil dan menengah(UMKM).

  • BAGIKAN
  • line