Nasi Jinggo Makanan Khas Bali yang Super Pedas

Ada beberapa makanan khas yang ditemukan atau dibuat secara tak sengaja kemudian menjadi populer. Salah kuliner yang masuk kategori ini yakni Nasi Jinggo. Masakan tradisional Bali ini sampai sekarang belum diketahui secara pasti asal usulnya.

Menurut pemerhati kuliner tradisional, Nasi Jinggo berawal dari warung yang letaknya dekat sebuah terminal di Bali yang menjadi menu favorit anak-anak muda sekitar akhir tahun 80-an.

BACA JUGA: Laklak, Jajanan Tradisional Bali yang Mirip Surabi

Makanan dengan porsi minimalis mirip Nasi Kucing ini pada mulanya tidak memiliki nama resmi. Beberapa anak muda yang saat itu begitu menggemari film-film Western Spaghetti garapan para sutradara Italia seperti Franco Nero dan Sergio Leon memberikan nama Django kemudian dieja menurut logat setempat menjadi Jinggo kepada makanan tersebut.

nasi jinggo bali

Sepintas Nasi Jinggo mirip dengan Nasi Kucing namun berbeda isiannya.(Dok/baliprov.go.id)

Pemberian nama Django atau Jinggo lantaran porsinya sedikit tapi rasa pedasnya begitu ‘nendang’ seperti sosok cowboy dalam film Western Spaghetti yang tembakannya selalu tepat sasar dan langsung melumpuhkan lawannya.

Nasi Jinggo kemudian menjadi kuliner populer yang sangat digemari karena porsi dan bumbu pedasnya. Selain itu, Nasi Jinggo juga harganya relatif murah dan terjangkau anak-anak muda yang rata-rata belum memiliki pekerjaan.

Versi lain menyebutkan bahwa Nasi Jinggo berasal dari bahasa Hokkien Jeng Go yang artinya seribu lima ratus. Nama Jinggo merujuk pada harganya. Artinya satu porsi Nasi Jinggo saat itu dijual dengan harga Rp1500. Pada tahun 1990-an, untuk makanan dengan paket nasi putih, sate, mie, sambal goreng tempe, dan telur atau daging dengan harga Rp1500 termasuk murah dan tentu saja banyak pembelinya.

harga nasi jinggo bali

Nasi Jinggo memiliki kekhasan yakni sambalnya yang super pedas.(Dok/baliprov.go.id)

Nasi Jinggo biasanya dibungkus dengan daun pisang atau dihidangkan dengan piring rotan. Variannya cukup banyak seperti sayur kacang panjang, bakmi goreng, tempe kering, ayam suwir, sate lilit, serundeng dan sambal. Semua sayur dan lauknya bercita rasa pedas. Makanya tak heran ada yang menyebutkan, menyantap Nasi Jinggo kurang lengkap jika tanpa sambal.

Makanan khas Bali ini paling mudah ditemukan di warung-warung dan pasar tradisional di seantero Pulau Bali. Rasanya yang khas dengan porsi minimalis membuat Nasi Jinggo selalu diburu para pencinta kuliner. Namun ada yang perlu diperhatikan sebelum membeli Nasi Jinggo, bagi yang beragama Islam sebaiknya bertanya dulu soal kehalalannya

Kekhasan Nasi Jinggo ialah paketannya buntel daun pisang dan sambalnya yang super pedas. Nasinya dihidangkan cuman sekepalan tangan orang dewasa, sementara lauk pauknya biasanya terbagi dalam daging ayam suwir, mie goreng, dan tempe goreng. Kamu tidak berasa kenyang dengan melahap satu buntel Nasi Jinggo.

kuliner bali nasi jinggo

Nasi Jinggo merujuk pada harganya yakni jeng go atau seribu lima ratus.(Dok/baliprov.go.id)

Dilansir dari baliprov.go.id, Nasi Jinggo sebagai makanan favorit beberapa Jenggo, pengendara sepeda motor yang umum singgah setelah piknik malam di teritori Kuta. Bila disaksikan sekilas, makanan ini serupa nasi kucing ciri khas angkringan Yogyakarta.

Berbeda dengan Nasi Kucing, keduanya memiliki isian dan wujud bingkisan yang berbeda. Nasi kucing berisi nasi rames, tempe kering, teri goreng, dan sambal goreng. kamu bisa juga menambah beberapa macam lauk seperti babat, bandeng, sate puyuh, kepala, usus dan cakar ayam.

Dalam pada itu, sebagai keunikan Nasi Jinggo ialah nasi sekepal dibuntel daun pisang berupa kerucut lancip berisi nasi yang pulen, sedikit suwiran daging atau ayam, sambal goreng tempe, mie dan sambal yang super pedas.

Berapa saja harga, yang bernama nasi jinggo cuma berada di Bali. Makanan ini menjadi ciri khas Bali yang halal dan benar-benar dapat dijangkau harga. Nasi Jinggo menjadi keunikan nasi rakyat yang fantastis. Realitannya, Nasi Jinggo sampai sekarang mempunyai kesan nasi rakyat, nasi simpel dan murah meriah.(*)

  • BAGIKAN
  • line