Mengenal Uniknya Arsitektur Baloy Adat Tidung di Tarakan

Baloy Mayo, demikian nama rumah adat suku Tidung yang terletak di Tarakan, Kalimantan Utara(Kaltara). Rumah adat tersebut menampilkan arsitektur khas Dayak yang sudah turun temurun sejak zaman Kerajaan Tidung. Kini rumah tersebut menjadi museum yang bisa dikunjungi para wisatawan.
Dulu Baloy Mayo menjadi tempat berkumpulnya para pemimpin adat dari seluruh penjuru Kalimantan. Di Baloy inilah mereka membahas permasalahan adat yang ada di wilayahnya.
BACA JUGA: Celebes Canyon, Tempat Wisata Gaul Andalan Kabupaten Barru
Dari segi arsitekturnya, rumah Baloy dibangun mengarah ke utara dengan struktur bangunan yang lebih tinggi atau tidak berpijak pada tanah. Terdapat empat ruangan utama yang dikenal dengan sebutan Ambir.

Baloy Mayo memiliki sejumlah ruangan dengan fungsinya masing-masing.(Dispar Kota Tarakan)
Rumah adat Baloy Tidung berbentuk rumah panggung dengan bahan utama kayu ulin. Dalam bangunan utama, terdapat tiga sisi yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Ada yang menjadi serambi khusus pertemuan adat, penghakiman, dan juga serambi khusus untuk memberi nasihat.
Setiap ruangan pun memiliki fungsi berbeda beda, ruang ambir kiri (alad kait), adalah tempat untuk menerima masyarakat yang mengadukan perkara, atau masalah adat.
Berbeda dengan ambir tengah (lamin bantong) yang merupakan tempat pemuka adat bersidang untuk memutuskan perkara adat. Lain lagi, ambir kanan (ulad kemagot) yakni diperuntukkan sebagai tempat beristirahat usai penyelenggaraan perkara adat. Terakhir, lamin dalom atau tempat di mana merupakan singgasana dari Kepala Adat Besar Dayak Tidung. Kamu bisa mengabadikan singgasana tersebut lewat selfie atau wefie.

Baloy Tidung sudah jadi museum dan dibuka untuk wisatawan.(Dispar Kota Tarakan)
Di belakang rumah terdapat sebuah bangunan di atas sebuah kolam yang diperuntukkan menampilkan kesenian suku Tidung seperti Tari Jepen. Bangunan ini disebut sebagai lubung kilong. Tak sampai di situ, di bagian paling belakang terdapat sebuah bangunan layaknya sebuah ruang pertemuan terbuka. Tempat ini dikenal sebagai lubung intamu atau tempat pertemuan masyarakat adat.
Objek wisata Tarakan ini terdiri dari beberapa Rumah Baloy yang memiliki fungsinya masing-masing pada masanya. Kamu pun juga bisa melihat benda-benda khas suku Tidung yang disimpan di tempat ini.
Selain dapat mengenal rumah adat Baloy, kamu juga bisa mencoba berbagai pakaian adat yang telah disediakan. Fasilitas yang disediakan pun cukup lengkap mulai dari toilet hingga mushala terdapat di sekitar rumah adat. Semuanya dibangun dengan gaya dan khas arsitektur suku Tidung.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar