Mengenal Lebih dalam Sosok Pendiri Kerajaan Majapahit

Dalam perjalanan sejarah berantai, Indonesia yang dulu lebih dikenal dengan nama Nusantara, menyimpan beragam kisah yang terus melekat dan terjaga. Belum lagi rangkaian histori kerajaan-kerajaan yang mulai terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Hal tersebut tentu memengaruhi kultur atau budaya di pulau masing-masing. Pada Pulau Jawa, misalnya. Informasi terkait cerita salah satu kerajaan besar di wilayah itu tersebar dengan baik melalui literatur maupun candi-candi bekas peninggalan, sebagai contoh Kerajaan Majapahit.
Perlu diketahui di awal bahwa Kerajaan Majapahit muncul setelah berakhirnya kejayaan Kerajaan Singhasari, di daerah yang kini bernama Malang, Jawa Timur. Menurut beberapa sumber, pendiri Kerajaan Majapahit merupakan menantu Raja Kertanagara di Singhasari yang berhasil lolos dalam pemberontakan Bupati Gelanggelang (kini Madiun) Jayakatwang.
Namun, ada pula sumber lain menyebutkan bahwa pendiri Kerajaan Majapahit adalah keturunan Prabu Jayabaya. Lantas, siapakah sosok sebenarnya pendiri Kerajaan Majapahit yang termahsyur itu?
Berdasarkan buku Babad Tanah Jawi (2013, 216) gubahan Soedjipto Abimayu menyebutkan bahwa dalam Serat Pararaton (Kitab Raja-raja) pada akhir abad ke-15, nama pendiri Majapahit bernama Raden Wijaya. Meski terkadang, Raden Wijaya juga disebut dengan nama Raden Harsawijaya.
Selain itu, dijelaskan pula bahwa Raden Wijaya merupakan putra Rakyan Jayadharma dan Dyah Lembu Tal. Ayahnya adalah putra Prabu Guru Darmasiksa, raja dari Kerajaan Sunda Galuh. Sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka, dari Kerajaan Singasari. Dengan demikian, Raden Wijaya merupakan perpaduan darah antara Sunda dan Jawa.
Namun, menurut WL Olthof dalam Babad Tanah Jawi; Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647 (2011, 19) pendiri Kerajaan Majapahit bernama Raden Sesuruh, putra Prabu Sri Pamekas, Raja Kerajan Pajajaran, yang juga terletak di kawasan Sunda. Raden Sesuruh melarikan diri karena dikalahkan oleh saudara tirinya yang bernama Siyung Wanara.
Berbeda dengan Soedjipto dan Olthof, Slamet Muljana dalam buku Menuju Puncak Kemegahan (2012, 2), mengatakan bahwa raja pertama Majapahit adalah Nararya Sanggramawijaya dengan nama asli Abhiseka Kertarajasa Jayawardhana.
“Nama Nararya Sanggramawijaya biasa disingkat Wijaya saja. Dalam Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda, Raja Majapahit itu disebut Brawijaya. Sebutan bhra/bhre sebagai sambutan raja. Nama Wijaya hanya dikenal oleh orang-orang yang pernah mempelajari sejarah Majapahit,” tulis Slamet Wijaya dalam buku tersebut.
Untuk diketahui, Raja Majapahit I mulai memerintah pada 1216 tahun Saka atau 1293 Masehi, setelah berhasil mengusir tentara Tartar, Mongolia. Dan wafat pada 1231 tahun Saka atau 1309 Masehi. Tarikh tahun wafat Raden Wijaya yang terdapat dalam Nagarakertagama ini lebih dapat dipercaya daripada tarikh tahun dalam Pararaton dan Kidung Rangga Lawe yang menyebut tahun saka 1257.
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar