Mengapa Perayaan Halloween Identik dengan Keseraman?

Tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10) yang menewaskan 154 orang dan mencederai ratusan lainnya sungguh mengerikan dan berubah menjadi horor. Ratusan ribu manusia yang merayakan Halloween terjebak dan saling berdesak-desakan sehingga merenggut ratusan nyawa. Tragisnya, peristiwa itu terjadi pada perayaan Hallowen.
Apakah perayaan Halloween itu dan dari mana asal usulnya? Sebagaimana diketahui sebagian masyakarat dunia pada setiap tanggal 31 Oktober merayakan Halloween. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa melebur dalam pesta Halloween.
BACA JUGA: Sejarah Beredarnya Oeang Republik Indonesia
Dirangkum dari pelbagai sumber, biasanya orang-orang memakai kostum unik dan menyeramkan bahkan ada juga yang menghias rumah dengan dekorasi yang seram. Selain itu, perayaan Hallowen juga identik dengna lentera dari buah labu yang menyerupai wajah Jack O’Lantern.

Saat merayakan Halloween orang biasanya berbusana aneh dan seram.(Pinterest)
Sejatinya asal usul Halloween bermula dari tradisi masyarakat Celtic yang mendiami Irlandia, Skotlandia dan sekitarnya. Meski demikian, tradisi Halloween bukan asli dari suku Celtic melainkan hasil adopsi dari bangsa Romawi. Dari catatan sejarah, diketahui bahwa bangsa Romawi pernah menjajah masyarakat Celtic pada abad pertama Masehi.
Menurut kepercayaan bangsa Celtic para roh yang diyakini akan turun ke bumi dapan menyebabkan masalah dan merusak tanaman. Selain itu, bangsa Celtic pada masa lampau juga percaya bahwa kehadiran roh tersebut konon dapat membantu pendeta Celtic untuk meramal masa depan. Oleh karena itu, bangsa Celtic akan berkumpul membuat api unggun yang besar, membakar tanaman dan hewan untuk persembahan kepada dewa.
Pada saat perayaan berlangsung, orang-orang yang berkumpul untuk merayakan tradisi itu, akan mengenakan kostum yang tampak menyeramkan. Dari asal mula itulah perayaan Halloween saat ini masih menjadi ekstensi di sebagian kalangan masyarakat barat, meski sudah bergeser pada makna yang sebenarnya.

Saat Halloween biasanya buah labu diukir seperti wajah Jack O’Lantern(Pinterest)
Untuk saat ini perayaan Halloween yang dirayakan oleh sebagian masyarakat barat itu adalah suatu kesempatan dalam pesta kostum seram seperti kostum setan, iblis, penyihir, alien dan lain-lain.
Sedangkan, dalam tradisi lain khususnya pada anak-anak, biasanya akan merayakan dengan mengunjungi rumah tetangga sambil berkeliling meminta sejumlah permen dan berteriak “Trick or Treat”.
Dilansir dari History, asal-usul Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain (diucapkan sow-in). Bangsa Celtic yang hidup 2.000 tahun yang lalu sebagian besar hidup di daerah yang sekarang menjadi Irlandia, Inggris, dan Prancis utara. Mereka merayakan tahun baru pada tanggal 1 November. Hari ini menandai akhir musim panas dan panen serta awal musim dingin yang gelap dan dingin, waktu dalam setahun yang sering dikaitkan dengan kematian manusia.
Bangsa Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia orang hidup dan mati menjadi kabur. Pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, ketika diyakini bahwa hantu orang mati kembali ke bumi.

Halloween dari masa ke masa selalu dibuat seram.(Pinterest)
Bangsa Celtic ini percaya roh yang akan kembali ke bumi takutnya akan merusak tanaman dan menyebabkan masalah. Selain itu, kehadiran roh-roh di dunia lain Druids (pendeta Celtic) dianggap dapat memprediksi tentang masa depan.
Perayaan Halloween erat dengan ciri khas dekorasi Labu Kuning dengan wajah mirip monster. Labu Kuning yang dibentuk seperti monster ini dikenal dengan Jack O’Lantern.
Hiasan Halloween dari labu kuning yang sudah dipotong di bagian atas, dikorek isinya, dan diukir hingga berbentuk kepala makhluk yang sedang menyeringai. Dilansir Britannica, penggunaan labu itu sebenarnya berasal dari mitos Irlandia tentang Jack O’Latern atau Stingy Jack.
Menurut legenda Irlandia, petani malas tetapi cerdas bernama Jack berhasil menipu setan dan roh jahat dengan salib, sehingga setan berjanji untuk tidak memasukkan Jack ke neraka.

Halloween kemudian diadopsi jadi budaya populer dunia.(Pinterest)
Ketika Jack meninggal, Jack tidak boleh masuk surga karena telah banyak berbuat dosa. Tapi Jack juga tidak boleh masuk ke neraka karena tidak diizinkan setan. Jack kemudian membuat lentera dari lobak besar yang di dalamnya berisi lilin dan meminta api dari neraka. Jack dikenal pada abad ke-17 sebagai pria asal Inggris. Jack O’Lantern merupakan penyebutan kreatif untuk ‘Jack of Lantern’ yang secara harfiah berarti ‘pria lentera’.
Selamat merayakan Halloween dan jangan lupa untuk selalu menjaga keselamatan dan kenyamanan bersama.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar