Mengagumi Keunikan Pura Goa Gajah di Bedulu Gianyar

Bali kerap disebut sebagai pulau sejuta pura. Sebutan itu tidak terlepas dari banyaknya pura yang berada di Pulau Dewata tersebut. Mulai dari pura tua hingga pura eksotis seperti Pura Besakih. Mungkin banyak belum tahu, Bali memiliki sebuah pura unik yang dibangun di antara tebing yang tinggi. Pura Goa Gajah, namanya.
Apabila pura pada umumnya dibangun dengan struktur yang menjulang tinggi, Pura Goa Gajah justru dibuat masuk ke dalam sebuah tebing. Pura Goa Gajah terletak di Bedulu, Gianyar, Bali. Berdasarkan data Parisada Hinda Dharma Indonesia (PHDI), pura tersebut dibangun pada abad ke-11 masehi dan masih dipakai sebagai tempat peribadatan umat Hindu sampai sekarang. Goa Gajah termasuk salah satu pura tertua di Pulau Bali.
BACA JUGA: Mercusuar Cikoneng Spot Terbaik Nikmati Pantai Anyer dan Sekitarnya
Awalnya pura tersebut tidak diketahui masyarakat sekitar. Namun pada tahun 1923 Pura Goa Gajah ditemukan dan dijadikan sebagai peninggalan candi. Bahkan UNESCO memasukannya ke dalam daftar warisan dunia yang dilindungi.

Di dalam Pura Goa Gajah terdapat beberapa arca khas Hindu.(Dispar Bali)
Dari struktur bangunannya, Pura Goa Gajah terdiri dari empat kompleks. Dalam Goa, Depan Goa, Petirtaan, dan Artefak. Memasuki Goa Gajah kamu akan disambut dengan relief menakjubkan. Ukiran dari batu padas yang keras indah terpampang. Masyarakat Hindu Bali menyebutnya Bomha. Pahatan terdiri dari sulur daun, batu karang, kera, babi, dan raksasa. Relief kepala raksasa tersebut mempunyai mata dengan pandangan yang tajam. Tujuannya untuk menyucikan pikiran orang yang akan masuk ke dalam Pura.
Buat kamu yang ingin masuk ke dalam pura harus antri sebab pintunya hanya cukup dilalui oleh satu orang. Ada tiga lorong utama dala Goa, lorong masuk, kanan dan kiri. Formasinya seperti huruf T. Hingga sekarang Goa ini masih dipergunakan beribadah. Aneka sesembahan terjajar rapi, bahkan beberapa sudut terdapat dupa yang menyala. Ada 15 ceruk di dalam Goa diduga sebagai tempat bertapa. Di ujung lorong tedapat arca Ganesha.
Setelah puas menikmati keunikan dan eksotisme Pura Goa Gajah kamu beranjak ke sebuah bangunan di depannya. Bangunan semacam kolam sedalam tiga meter. Kolam ini disebut dengan Petirtaan. Tepat di salah satu sisinya ada enam buah arca perempuan atau widyadari yang memegang kendi. Kendi tersebut mengucurkan air dan biasa dipakai untuk tempat menaruh harapan karena dianggap suci.

Bagian patung widyadari terdapat kolam terbentuk persegi 4×4 meter berisi air petirtaan.(Dispar Bali)
Sesuai kepercayaan Hindu kolam ini terbagi menjadi tiga bagian, kanan kiri widyadari dan tengah widyadara. Di tenganya terdapat sebuah arca widyadara yang membagi tiga arca widyadari di kanan dan kiri. Bagian patung widyadari terdapat kolam terbentuk persegi 4×4 meter berisi air petirtaan. Sumber airnya berasal dari sungai yang berada di 100 meter sebelah timur goa. Kompleks petirtaan ini biasa menjadi spot foto terbaik wisatawan.
Hingga sekarang beberapa reruntuhan bangunan candi dapat ditemukan di kompleks Pura Goa Gajah. Tak berwujud bangunan, hanya ukiran batuan candi yang berserakan. Di selatan Kolam Petirtaan terdapat kompleks Tukad Pangkung. Fragmen pahatan bangunan di lembah ini merupakan tempat pemujaan Agama Buddha. Pahatan di tebing dulunya diperkirakan sebagai candi tebing.
Berbagai jenis artefak arca juga dapat ditemui di kompleks Goa Gajah. Pada mulut goa terdapat arca Ganesha Pancuran, Arca Dwarapala, dan Batu Silinder. Selain itu arca jongkok, Arca Dewi Hariti terdapat di sebelah barat goa. Sebelah barat Tukad Pangkung ada terdapat ceruk pertapaan. Di dalamnya terdapat relief payung susun, stupa bercabang, dan pecahan arca Buddha.
Buat kamu yang suka menikmati kemegahan dan keindahan tempat ibadah, Pura Goa Gajah layak jadi destinasi liburan. Selain mengagumi arsitektur masa lalu, kamu juga bisa merasakan sendiri bagaimana uniknya pura tersebut jika dibandingkan dengan pura lainnya di Bali.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar