Melongok Tajug Gede Cilodong, Ikon Purwakarta

1 Mar 2020
  • BAGIKAN
  • line
Melongok Tajug Gede Cilodong, Ikon Purwakarta

Bangunan rumah ibadah nan megah di atas lahan seluah 10 hektare menjadi ikon baru Kabupaten Purwakarta. Namanya, Tajug Gede Cilodong atau dalam bahasa Indonesia berarti Masjid Besar Cilodong.

“Tajug ini adalah bahasa Sunda yang artinya masjid dan Gede maknanya besar, sedangkan Cilodong nama daerah,” kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Tajug Gede Cilodong Dedi Mulyadi seperti dilansir Antara.

1. Makna kearifan lokal

Tajug Gede Cilodong. (Foto: istimewa)

Tajug Gede Cilodong. (Foto: istimewa)

Penamaan yang menggunakan bahasa dan nama daerah dipakai guna penegasan unsur kultur lokal. Hal ini sama persis dengan apa yang dilakukan para kiai sepuh Nahdlatul Ulama. Mereka memiliki kebiasaan menamai pesantren dengan nama daerah.

“Nama masjid ini tidak meninggalkan identitas. Karena terletak di daerah Cilodong, ya, sudah namanya Cilodong saja. Kiai memberikan nama untuk pesantrennya kan selalu menggunakan nama daerah, seperti Tebu Ireng dan Lirboyo. Kalau di Purwakarta ada Cipulus, Cikeris, dan lainnya,” katanya.

Sebagai penegasan unsur lokal lainnya, bagian dalam Tajug Gede Cilodong dihiasi berbagai ukiran khas Jawa Barat. Ukiran tersebut terbuat dari kayu jati pilihan yang didatangkan dari Gunung Jati Cirebon.

2. Tajug sebagai pemberdaya kaum miskin

Masjid Gede Cilodong, Purwakarta. (Foto: instagram@nedizun)

Masjid Gede Cilodong, Purwakarta. (Foto: instagram@nedizun)

“Kanjeng Syaikh atau Sunan Gunung Jati pada akhir hidupnya mengatakan titip tajug (masjid) dan fakir miskin. Ini terus terang saja menjadi spirit saya. Karena itu, selain untuk kegiatan religi, tajug ini ke depan akan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat miskin,” katanya.

Ia melanjutkan, sisa lahan sembilan hektare sebentar lagi akan dibangun area ‘urban farming‘ dan kawasan agrowisata. “Jadi nanti Tajug Gede Cilodong akan jadi ikon baru Purwakarta,” katanya.

Masjid besar dan megah itu berlokasi di di Jalan Raya Bungursari Cilodong, Kecamatan Bungursari, Purwakarta. Tajug tersebut memiliki dua lantai dan mampu menampung empat ribu umat.

3. Siapkan 9 beduk sebagai panggilan salat

Tajug Gede Cilodong di Purwakarta. (Foto: instagram@harry_cah_dheso)

Tajug Gede Cilodong di Purwakarta. (Foto: instagram@harry_cah_dheso)

Dengan begitu Tajug Gede Cilodong spontan menjadi masjid terbesar di Purwakarta. “Lantai satu bisa menampung dua ribu jamaah. Lantai dua juga bisa masuk dua ribu jamaah.” katanya.

Di sekitar masjid, terdapat sembilan bedug yang siap menjadi penanda waktu masuk shalat di tajug tersebut. Selain itu, sembilan muazin akan mengumandangkan azan jika waktu shalat tiba

  • BAGIKAN
  • line