Mandi dengan Air Panas Bikin Kulit Kering

Kamu termasuk orang yang suka mandi dengan air panas? Nah, mulai sekarang harus dikurangi. Alasannya mandi dengan air panas akan membuat kulit kering. Atau dalam bahasa tegasnya, mandi menggunakan air panas bisa merusak kulit.
Menurut penelitian di Amerika Serikat, mandi air panas dengan suhu tinggi akan berbahaya bagi lapisan pelindung kulit. Pasalnya, pelindung kulit manusia terdiri dari protein dan minyak kulit yang mencegah air menguap dari kulit. Pelindung kulit atau skin barrier adalah salah satu pertahanan pertama manusia melawan infeksi dan polusi.
BACA JUGA: Taufiq Ismail, Jejak Penyair Penentang Komunis
Selain itu, suhu air yang tinggi atau panas dapat memicu peradangan. Air panas menyebabkan peradangan yang memicu gangguan pada skin barrier yang normal. Ditambah lagi bahwa suhu panas pada air menghilangkan minyak alami kulit yang penting untuk mempertahankan kelembaban.

Mandi air panas menyebabkan kulit kering dan gatal-gatal.(Dok/health.com
Saat cuaca di luar terasa dingin, maka kelembaban di permukaan kulit akan menguap. Hal inilah yang membuat kulit menjadi kering. Mandi air panas lebih disukai ketika kita ingin melawan hawa dingin, tetap sama saja kita melemahkan skin barrier dua kali lipat sehingga kulit tampak lebih kering dan tidak menarik.
Dilansir dari situs health.com dampak mandi air panas membuat kulit kering dan mempermudah timbulnya kerut-kerut halus atau bahkan keriput. Bila tidak dirawat akan mengalami penuaan dini.
Apalagi dampak dari mandi air yang terlalu panas akan terlihat beberapa waktu setelah mandi. Penyebabnya air panas bisa mengganggu fungsi dari kelenjar minyak di kulit.

Mandi air panas bisa memicu iritasi dan tekanan darah turun tiba-tiba.(Dok/health.com)
Dampak lain dari mandi air panas yakni kulit terbakar dan iritasi. Saat terkena air panas, reseptor pada kulit akan segera mengirim sinyal ke otak untuk segera melakukan gerakan refleks menghindari air panas tersebut. Ini menyebabkan hampir tidak mungkin kulit terbakar saat sedang mandi air panas. Apalagi orang dengan diabetes yang mengalami kerusakan pada syaraf atau biasa disebut diabetic neuropathy dapat memiliki kepekaan dalam merasakan panas yang menurun dibandingkan dengan orang normal. Selesai mandi kulitnya sudah memerah seperti terbakar.
Efek negatif mandi air panas bisa berlanjut pada kondisi tekanan darah turun tiba-tiba. Saat terkena air panas, pembuluh darah bisa melebar karena suhu tinggi. Hal ini menyebabkan aliran darah yang semakin deras. Namun pada suhunya yang berlebih serta durasi yang terlalu lama, pembuluh darh di seluruh tubuh akan mengalami pelebaran yang semakin parah. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan darah. Apabila pelebaran pembuluh darah terjadi ke kepala, bisa saja memicu rasa pusing, kehilangan keseimbangan, bahkan kehilangna kesadaran atau pingsan.

Mandi air panas idealnya dilakukan dengan suhu 36-40,5 derajat celcius.(Dok/health.com)
Dampak mandi air panas yang tak kalah berisiko yaitu timbulnya gatal-gatal dan eksim. Selain iritasi, mandi air panas secara terus menerus dikhawatirkan akan menyebabkan gatal-gatal. Sebab, suhu panas dari air memicu kadar histamin dilepaskan pada kulit sehingga menimbulkan rasa gatal pada kulit. Perlu diwaspadai lagi bagi yang sudah memiliki eksim maka akan semakin parah jika mandi air panas secara rutin karena kulit semakin kering dan eksim bertambah menyebar.
Pertanyaannya, apakah boleh kita mandi air panas? Jawabannya boleh tapi dengan catatan suhu air tidak boleh lebih dari 36-40,5 derajat celcius. Selain itu, jangan terlalu sering minimal seminggu dua sampai tiga kali mandi air panas.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar