Lima Destinasi Wisata Populer Wonosobo Tahun 2022

Kabupaten Wonosobo memiliki banyak objek wisata menawan, mulai dari wisata alam hingga wisata sejarah. Keindahan alam dan pesona budaya wilayah ini mengundang banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara berkunjung ke sana.

Dilansir dari laman disparbud.wonosobokab.go.id, tingkat kunjungan wisata Wonosobo berada di peringkat lima besar di antara kabupaten dan kota yang berada di dalam wilayah propinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2021 jumlah wisatawan yang melancong ke Wonosobo sekitar 914.382 orang dengan capaian pendapatan sebesar Rp2.825.734.100. Jumlah ini menurun lantaran pembatasan akibat pandemi COVID-19. Dibandingkan sebelum wabah COVID-19, pada tahun 2018 jumlah kunjungan wisatawan di Wonosobo sekitar 1,5 jutaan orang.

BACA JUGA: Air Terjun Blangsinga, Alternatif Wisata Alam di Bali

Terdapat banyak destinasi wisata yang menarik dan layak dikunjungi di Wonosobo. Pada tahun 2022 tercatat ada beberapa objek wisata yang menjadi destinasi populer para wisatawan. Berdasarkan data yang dirangkum dari pelbagai platform media sosial, setidaknya ada lima kawasan wisata favorit di Wonosobo. Kelima kawasan wisata itu paling banyak diunggah di media sosial seperti youtube, instagram, tiktok, facebook dan twitter.

kawsan dieng jadi unggulan wonosobo

Kawasan Dieng menjadi salah satu destinasi populer di Wonosobo.(Dok/disparbud.wonosonokab.go.id)

Berikut lima wisata populer Wonosobo yang dirangkum dari pelbagai sumber:

1. Agrowisata Tambi
Letaknya yang persis di lereng Gunung Sindoro sehingga menyajikan panorama alam yang sangat indah. Perkebunan teh nan cantik ini terlihat begitu indah dengan jalanan yang meliuk-liuk membelah perbukitan mungil cocok di abadikan dengan lensa kamera

Tambi adalah agrowisata kebun teh. Begitu sampai ke ladang teh, harum semerbak wanginya bakal memanjakan hidungmu. Belum lagi suhu udaranya yang berkisar sekitar 15 derajat Celcius bikin kamu betah di sana.

kawasan argowisata tambi

Kawasan Argowisata Tambi menawarkan wisata kebun teh yang asri dan sejuk.(Dok/disparbud.wonosobokab.go.id)

Agrowisata peninggalan kolonial Belanda yang masih asri ini terletak di kabupaten Wonosobo dan tidak jauh dari objek wisata Dieng Plateau. Perkebunan Teh Tambi memiliki luas 829 hektar dengan jarak 16 km dari kota Wonosobo sehingga sangat mudah dijangkau oleh siapapun. Tidak hanya berjalan-jalan menikmati keindahan bentang alam agrowisata Tambi kita juga bisa menikmati Factory Tour, dengan diajarkan memilih teh yang bagus, mencoba memetik teh sendiri dengan karangjang dipunggung dan caping gunung, setelah itu bisa langsung menyaksikan langsung proses pembuatan teh secara detail sampai pengepakan. Teh Tambi merupakan brand yang di keluarkan dari perkebunan teh tambi. Produk Teh Tambi ini sudah mengelabuhi di panca pasar luar negeri dan kita juga bisa menemukan di semua pusat oleh-oleh dieng.

2. Kompleks Candi Arjuna

kompleks candi arjuna

Kompleks Candi Arjuna masuk dalam wisata sejarah dan budaya.(Dok/disparbud.wonosobokab.go.id)

Candi Arjuna berdiri semenjak abad ke tujuh. Di tempat ini banyak arca dan relief, yang membuatmu berasa seperti di India.

Kompleks Candi Arjuna pertama kali ditemukan pada tahun 1814. Penemunya adalah seorang tentara Belanda yang bernama Thedorf van Elf. Saat pertama kali ditemukan, kompleks ini masih tergenang oleh air. Barulah pada tahun 1856 dimulai pemeliharaan oleh seseorang berkebangsaan Inggris bernama HC. Cornelius.

Awal mula pemeliharaan dengan mengeringkan air yang menggenangi seluruh bagian Candi. Dengan bantuan J Van Kimsberg dan pemerintah Hindia Belanda. Kemudian, pria berkebangsaan Belanda ini mengambil foto, gambar dan beberapa catatan Sejarah Candi yang sangat berharga.

Komplek Candi Arjuna digunakan sebagai upacara pemotongan rambut gimbal yang merupakan anak asli Dieng. Upacara ini dilakukan setiap tahun dalam balutan Dieng Culture Festival. Anak Gimbal wajib di potong rambut gimbalnya agar tidak kena sial. Pada saat acara ini berlangsung, banyak wisatawan akan memadati kompleks candi ini.

Wisata Candi Arjuna

Kawasan Candi Arjuna selalu digunakan untuk ritual potong rambut gimbal.(Dok/disparbud.wonosobokab.go.id)

Saat memasuki pintu masuk Candi. Wisatawan semua akan menuruni tangga dan berjalan di sebuah jalan yang cukup panjang. Di samping kanan dan kirinya akan tumbuh pohon-pohon yang rindang. Seperti sebuah taman yang menyajikan sebuah kesejukan. Apalagi, udara dingin dataran tinggi Diemg ini yang memberikan sebuah kesan yang berbeda.

Di tengah-tengah kompleks ini, terdapat sebuah Candi. Tidak hanya Candi Arjuna saja yang berdiri megah. Ada pula beberapa candi yang berjajar segaris dengan Candi Arjuna. Dengan rumput-rumput yang bisa dimanfaatkan untuk menggelar tikar dan duduk diatasnya.

Pemandangan sekitar pun tidak kalah eloknya. Dimana, langit biru akan terlihat begitu mengagumkan. Kemudian, hamparan perbukitan dan pegunungan yang terlihat seperti sebuah lukisan. Mengesankan memang, melihat keindahan ciptaan Tuhan ini.

3. Petak 9 Dieng

wisata petak 9 dieng

Petak 9 Dieng merupakan pintu masuk menuju Telaga Warna.(Dok/disparbud.wonosobokab.go.id)

Petak 9 Dieng adalah pintu masuk terbaik untuk melihat pemandangan Telaga Warna yang terkenal karena warna-warninya. Dari atas sini, kamu bisa melihat gradasi warna secara utuh.

Wana Wisata Petak 9 Bukit Sidengkeng Dieng merupakan sebuah bukit kecil di area kawasan wisata Telaga Warna yang menjadi salah satu tempat favorit wisatawan untuk memandang lanskap Telaga Warna dari atas. Obyek wisata ini sangat strategis untuk mendapatkan view Telaga Warna bersandingan dengan Telaga Pengilon dengan latar belakang perbukitan dan pegunungan yang mengelilinya. Dari puncak Bukit Sidengkeng ini warna-warni permukaan Telaga Warna yang berkilau saat disinari matahari terlihat lebih jelas, tak terhalang oleh pemukiman penduduk atau pepohonan yang rindang. Apalagi saat kabut tidak terlalu tebal. Spot cantik inilah yang diburu penikmat alam dan pecinta fotografi dari berbagai penjuru.

Lanskap pemandangan Telaga Warna sebenarnya sudah terlihat di tengah perjalan menuju Wana Wisata Petak 9. Namun, untuk pemandangan yang lebih jelas tentu ada di puncaknya. Di puncak Bukit Sidengkeng, terdapat sebuah rumah pohon untuk beristirahat dan belakangan difungsikan sebagai gardu pandang oleh wisatawan untuk memandang Telaga Warna. Walaupun tidak terlalu tinggi, dari rumah pohon ini Anda bisa mendapatkan spot Telaga Warna terbaik. Selain itu, rumah pohon juga bisa dimasukkan dalam obyek foto dengan latar belakang Telaga Warna.

4. Sumur Jalatunda

wisata sumur jalatunda

Sumur Jalatunda terjadi bersamaan dengan letusan dahsyat Gunug Prau Purba.(Dok/disparbud.wonosobokab.go.id)

Sumur ini bernama Sumur Jalatunda. Disebut raksasa karena sumur ini memiliki diameter sepanjang 90 meter. Sementara, kedalaman sumur diperkirakan lebih dari 100 meter.

Sumur Jalatunda merupakan celah yang terbentuk saat terjadinya letusan dahsyat Gunung Prahu Tua – bersamaan dengan terbentuknya Dataran Tinggi Dieng.

Ada sebuah mitos yang dipercaya masyarakat sekitar mengenai sumur ini. Jika ada yang mampu melempar batu hingga ke sisi di seberang, melintasi permukaan sumur, dipercaya permintaan orang tersebut akan terkabul. Mitos tersebut pula yang menjadi dasar pemberian nama pada sumur ini.

“Jala” berarti jaring, sementara “tunda” berarti yang belum terlaksana. Jika diartikan, Sumur Jalatunda berarti sumur yang dapat menampung semua permintaan yang selama ini tertunda.

pesona sumur jalatunda

Sumur Jalatunda berdiameter 90 meter dan 257 anak tangga.(Dok/disparbud.wonosobokab.go.id)

Selain itu, ada beberapa cerita mengenai sumur ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, sumur ini merupakan pintu menuju Sapta Pratala (bumi lapis ketujuh). Sementara, terkait dengan epos Mahabarata, sumur ini merupakan tapak tumit Bima ketika bertarung melawan naga raksasa.

Apa yang spesial? Sekilas hanya genangan air biasa yang berwarna kehijauan. Ternyata, sumur ini berdiameter hingga 90 meter. Terlebih lagi, katanya sumur ini membawa peruntungan bagi yang melempar kerikil di dalamnya. Untuk sampai ke sumur, kamu harus mendaki 257 anak tangga.

5. Gunung Prau

pesona gunung prau

Gunung Prau termasuk salah satu titik pandang matahari terbaik di Asia Tenggara.(Dok/disparbud.wonosobokab.go.id)

Gunung Prau berada di ketinggian 2.565 meter di atas permukaan laut. Puncak gunung ini mendapat prestasi sebagai puncak terbaik untuk melihat matahari terbit di Asia Tenggara.

Puncak gunung Prau ini diklaim memiliki tempat terbaik se-Asia Tenggara untuk melihat matahari terbit. Gunung Prau terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Sejak 2014 gunung Prau didatangi banyak sekali para pendaki yang ingin melihat langsung penampakkan sunrise dari gunung Prau tersebut.Jalur pendakian Gunung Prau yang paling terkenal adalahh lewat jalur “Patak Banteng”.

Karena gunung Prau dikenal dengan jalur pendakian yang pendek dan relatif mudah maka gunung Prau cocok sekali untuk dijadikan destinasi bagi para pendaki pemula. Kamu nggak akan menyesal jika mendaki gunung Prau. Pendakian rata-rata hanya membutuhkan 3-4 jam.

sunrise di gunung prau

Gunung Prau bisa menjadi tempat camping yang menyenangkan.(Dok/disparbud.wonosobokab.go.id)

Sepanjang trek perjalanan sampai kita akan berjumpa dengan pemandangan yang sangat indah dan tidak ada duanya. Gunung Prau memiliki ketinggian 2.565 mdpl. Ketinggian yang cukup-lah jika dibandingkan dengan gunung berapi namun jalur pendakiannya pendek dan waktu perjalanan juga singkat. Hal tersebut dikarenakan titik memulai pendakian kita sudah berada pada ketinggian 1.700 mdpl.

Dari puncak Gunung Prau pendaki dapat menikmati pemandangan serba cantik di antaranya hamparan keindahan bukit teletubbies dan bunga yang sangat menawan. Tak hanya itu, kita juga dapat menyaksikan keindahan jajaran Gunung Sumbing, Sindoro, Merapi, Merbabu, dan Slamet. Puncak Gunung Prau sering dijadikan tempat untuk hunting spot Golden Sunrise yang terbukti spektakuler.

Nah, itulah lima objek wisata favorit dan populer di Wonosobo. Sudah pernah ke sana? Kalau belum, ayo ke Wonosobo.(*)

  • BAGIKAN
  • line