Kue Ampo, Camilan Unik dari Tanah Liat

Bagi sebagian orang, camilan selalu berasal dari olahan buah atau umbi-umbian. Akan tetapi beda rasanya kalau camilan itu berasal dari tanah liat. Kok bisa orang makan tanah? Bukankah itu berbahaya dan tidak wajar? Jangan berprasangka buruk dulu sebelum kamu mencicipi Kue Ampo.

Ya, Kue Ampo camilan unik dan sudah menjadi makanan tradisional masyarakat di Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Timur khususnya Tuban. Makanan ringan yang satu ini memang murni terbuat dari tanah liat tanpa campuran apapun. Bahkan, kue ini masih populer dan digemari masyarakat hingga sekarang.

BACA JUGA: Lima Destinasi Wisata Populer Wonosobo Tahun 2022

Dihimpun dari berbagai sumber, kue ampo merupakan satu-satunya kue yang terbuat dari tanah liat tanpa campuran apapun. Menariknya, kue ini tetap aman dimakan sebagai camilan. Kue Ampo adalah camilan tradisional biasanya digemari ibu hamil. Bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang memiliki kebiasaan makan tanah, beberapa negara lain di dunia juga makan tanah liat khususnya sebagian besar negara yang tinggal di kawasan tropis. Meski demikian, sebagian negara yang penduduknya punya kebiasaan makan tanah liat tidak secara terbuka mengakuinya.

kue ampo digemari ibu hamil

Kue Ampo murni dari tanah liat tanpa campuran apapun.(Dok/pinterest)

Kue Ampo ini juga mempunyai mitos tersendiri. Bahkan masyarakat Jawa meyakini bahwa camilan tanah liat dapat menguatkan sistem pencernaan. Selain itu memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang bisa mengobat berbagai macam penyakit. Benarkah demikian?

Secara medis, faktanya Kue Ampo juga memiliki risiko karena terbuat dari tanah liat yang tidak steril sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Khususnya risiko parasit seperti cacing gelang yang tinggal selama bertahun-tahun di dalam tanah. Juga bahaya lain dari mengkonsumsi kue ini bisa meningkatkan risiko terjangkit tetanus.

kue ampo dijual di toko daring

Pengolahan menjadi kunci kue ampo jadi higienis.(Dok/pinterest)

Walaupun camilan ini berisiko tinggi masyarakatnya sudah terbiasa dan mampu mengantisipasinya. Kegemaran anak-anak dalam mengkonsumsi kue ampo membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi cacing dan kerusakan enamel gigi dan obstruksi usus. Semua risiko ini diminimalisir dalam proses pengolahan Kue Ampo. Lazimnya masyarakat Jawa Timur khususnya Tubah memasak atau memanggang Kue Ampo dengan cara khusus dan pengolahannya lebih steril.

Rasanya yang gurih membuat Kue Ampo tetap digemari masyarakat. Camilan tanah liat ini membuat perut terasa adem atau dingin seperti meminum air yang segar. Kue Ampo akan terasa lebih nikmat jika ditemani secangkir kopi hitam atau teh manis. Cita rasa gurih dan renyah begitu nendang saat dikunyah.

cita rasa kue ampo

Cita rasa kue Ampo yang gurih dan adem di perut.(Dok/pinterest)

Sebagai camilan tradisional, Kue Ampo layak dilestarikan terlepas dari risiko kesehatan yang ditimbulkan kue ini tetap menjadi ciri khas masyarakat agraris yang kreatif memanfaatkan sumber daya demi memenuhi kebutuhan pangannya. Kamu pernah mencicipi kue Ampo?

Saat ini camilan tanah liat itu sudah bisa dipesan melalui toko-toko daring.(*)

  • BAGIKAN
  • line