Kisah Ludya Lepas Karir di Bidang IT Demi Bina Komunitas UMKM

Tidak semua orang berani melepas karir mentereng dengan gaji besar demi membantu sesama yang sedang berusaha. Apalagi usahanya bergerak dalam skala kecil dan menengah seperti yang dilakukan oleh Ludya, seorang perempuan dari Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan(Kalsel). Ludya hijrah dari Jakarta dan kembali ke kampung halamannya untuk membangun dan mengembangkan UMKM.
Ludya lulusan Akademi Pariwisata di Jakarta dan menguasai ilmu teknik informatika. Ia bisa saja lebih memilih berkarir di Jakarta, Bandung atau Banjarmasin apalagi ada tawaran bekerja di perbankan namun Ludya menolak.
BACA JUGA: Kisah Sukses Pengrajin Makrame dari Jawa Tengah
Perempuan yang dikenal sebagai sosok yang ramah ini memilih pulang kampung dan mengabdi di kampung halamannya. Ludya mengajak warga kampungnya kemudian membentuk komunitas UMKM yang diberi nama Galeri Rumahan Satui. Ia memupuk sekaligus memotivasi masyarakat Satui untuk berwiraswasta.

Ludya menolak tawaran kerja di perbankan dan lebih memilih berwiraswasta.(Dok/kemenkopukm.go.id)
Seperti dilansir dari situs kemenkopukm.go.id, Ludya menjadi inspirasi bagi warga sekitarnya untuk menekuni UMKM demi membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini semata-mata karena kecintaan kepada kampung halaman semata.Makanya ulun pribadi memutuskan pulang kampung dan memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk warga disini. Ulun yakin apa yang dipilih itu baik dan menjadi sedekah ilmu untuk masyarakat ,” tutur Ludya.
Rupanya Ludya terinspirasi kisah perjuangan orangtuannya, hingga akhirnta memutuskan bersemangat untuk mengabdi di kampung. Ceritanya, berkat kesabaran dan kerja keras orangtuanya bisa sukses berusaha, tanpa meninggalkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat.Sukses perjuangan orangtuanya membuat semangatnya membangun kampung halaman cukup tinggi.
Perempuan berdarah Banjar dan Bali ini pun tidak menolak ketika diberikan kesempatan menjadi Sekretaris Desa di salah satu Desa di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, selama lima tahun. Tugas ini pula membuat Ludya cukup dekat dengan warga, terutama kalangan ibu rumah tangga.

Ludya bersama warga desanya membentuk komunitas umkm.(Dok/kemenkopukm.go.id)
Naluri ringan tangan dan ingin membantu memang menurun dari orangtuanya. Tanpa diajak pun Ludya sudah tertarik membina UMKM di kampungnya karena keprihatinan dengan kondisi pelaku UMKM yang belum berkembang dengan baik. Padahal dari segi produk tidak kalah kualitasnya , mulai kuliner, camilan, minuman hingga kerajinan tangan. Menurut pengamatan perempuan muda berwajah mirip pramugari ini, kebanyakan pelaku UMKM di kampung itu hanya mengetahui bahwa wirausaha itu membuat produk dan menjualnya.
”Apa yang dilakukan mereka sudah benar. Tapi, belum maksimal saja. Berusaha itu tidak cukup hanya membuat produk dan menjualnya. Berbagai strategi harus dilakukan. Mulai promosi, packaging, hingga inovasi produk. Metode dasar tersebut dinilai sangat penting dalam menjalankan usaha. Dengan begitu, usaha mereka bisa terus berkembang dengan baik.,” ujar perempuan yang juga mengembangkan usaha pengelolaan Wisata Pantai Sungai Cuka, Satui , Tanah Bumbu.
Demi memajukan kelompok usaha UMKM, Ludya pun tak segan mengeluarkan dana pribadi. Ia pun kerap mengajak pelaku UMKM yang kebanyakan ibu-ibu ini pelatihan dan ikut pameran mengenalkan produk. Semula perjuangannya mengajak pelaku usaha untuk mengikuti pelatihan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Lantaran kesibukan banyak yang tidak hadir, hari libur biasa mereka habiskan bersama keluarga Sebab, mayoritas pelaku UMKM Kecamatan Satui adalah ibu rumah tangga.

Atas usahanya, Ludya mendapat apresiasi dari Menparekraf Sandiaga Uno.(Dok Pribadi)
Bukan Ludya namanya kalau menyerah begitu saja. Ia pun terkadang mengeluarkan uang pribadi membantu para pelaku UMKM untuk ikut pelatihan-pelatihan pengembangan usaha, baik yang dilakukan instansi terkait maupun komunitas usaha lainnya.Apalagi bukan perjuangan gampang membangkitkan sektor UMKM di tengah pandemi saat ini.
“Namun ulun optimis meskipun pandemi UMKM akan terus bangkit seiring pulihnya sektor pariwisata. Karena itulah sudah saat pelaku UMKM juga meningkatkan kapasitas termasuk pula mengubah konsep bagus tentang produk. Nah nantinya ketika pandemi berakhir, permintaan pasar bagus kita sudah siap juga,” ucap perempuan cantik penggemar kuliner nusantara.
Ludya pun berharap kelak komunitas UMKM Galeri Rumahan Satui,akan berkembang lebih bagus dan menjadi salah satu sentra UMKM yang mandiri serta berkontribusi bagi daerah. Yang tak kalah penting menurutnya penguasaan teknologi dan bisa memanfaatkan era digitalisasi akan membantu pengembangan UMKM yang semakin baik. Ia pun berharap ke depan UMKM juga mendapatkan kucuran dana perbankan dalam rangka pengembangan usaha UMKM yang profesional dan mandiri.
Mengorbankan karir dan penghasilan besar hanya demi membantu sesama agar sukses di bidang UMKM membawa Ludya layak menjadi inspirasi serta panutan kaum milenial. Tak heran, Ludya mendapat pujian dan apresiasi dari beberapa pejabat seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Gubernur Kalimantan Selatan.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar