Ketika Badai Bhola Porak-Porandakan Asia

Kawasan Asia kerap dilanda siklon tropis maut seperti Badai Bhola. Badai yang menghantam kawasan Pakistan, India dan Bangladesh itu tercatat sebagai salah satu bencana alam terburuk di Asia.
Awal mula Badai Bhola dari salah satu teluk terbesar di dunia yakni Teluk Benggala. Teluk yang berlokasi di Bangladesh, India, Sri Lanka dan Burma ini acap disebut sebagai segitiga maut. Pada 8 November 1970, badai besar terbentuk di atas Teluk Benggala dengan perkiraan pergerakan yang sangat menghancurkan. Badai itu dikenal dengan sebutan “Bhola Siclon”, bergerak dengan kecepatan 185 kilometer per jam.
BACA JUGA: Soedirman Diangkat Jadi Panglima Besar
Badai Bhola Siclon mulai menghancurkan pulau-pulau kecil dalam perjalanannya menuju utara tersebut. Banyak desa dan lahan pertanian yang hancur akibat terjangan dahsyat badai itu. Thana dan Tazumaddin adalah wilayah terparah yang terkena dampak badai dengan korban tewas mencapai 167 ribu jiwa.

Badai Bhola menewaskan lebih dari 167 ribu jiwa.(Dok/ Wiki Commons)
Tidak hanya Bangladesh, negara sekitarnya seperti Pakistan dan India juga terkena dampak yang tidak kalah besarnya. Pada 11 November 1970, terjangan badai mulai berubah arah ke sebelah timur laut.
Diketahui, Badai Bhola Siclon mencapai puncak peredarannya pada hari itu, dengan kecepatan angin 185 kilometer per jam. Badai dahsyat itu membuat daratan pantai timur Pakistan, pada 12 November 1970, menjadi lebih tinggi karena air laut mengalami pasang. Setelah melewati wilayah pantai timur Pakistan, badai mulai melemah dan menghilang ke wilayah selatan Assam.
Dilansir dari History, besarnya jumlah korban di wilayah Pakistan dan sekitarnya, sebenarnya diakibatkan oleh kelalaian pemerintah India. Sebelum badai mencapai India dan Pakistan, kapal-kapal di Teluk Benggala telah memperingatkan pemerintah India mengenai kondisi cuaca yang akan membentuk badai besar, yang akan bergerak ke arah negaranya dan beberapa daerah Pakistan.

Bangladesh dan Pakistan paling banyak menderita akibat Badai Bhola.(Dok/ Wiki Commons)
Tetapi pemerintah India tidak meneruskan informasi tersebut kepada pemerintah Pakistan. Hal itu dikarenakan hubungan antara kedua negara itu memang tidak harmonis.
Akibatnya, sebagian besar warga Pakistan terkejut dengan datangnya badai karena tidak mempersiapkan diri menghadapi bencana itu dengan baik. Selain itu, sistem peringatan badai di Pakistan Timur tidak berfungsi dengan baik. Kesalahan itu pun akhirnya harus dibayar mahal dengan tewasnya puluhan ribu jiwa warga Pakistan.
Departemen Meteorologi Pakistan mengeluarkan status siaga di daerah pesisir pada siang hari tanggal 12 November 1970. Ketika badai mulai mendekati pantai, tanda peringatan disiarkan di radio-radio Pakistan.

Badai Bhola tercatat sebagai salah satu siklon tropis paling mematikan pada abad ke-20.(Dok/ Wiki Commons)
Tanda bahaya itu dapat diterima oleh 90 persen penduduk di daerah pesisir tersebut, tetapi hanya sekitar satu persen saja yang mencari tempat perlindungan.
Pantai Teluk Benggala memang dikenal sangat rentan terhadap efek perubahan dari siklon tropis. Setidaknya telah terjadi enam siklon yang menghantam wilayah tersebut. Merusak berbagai wilayah dan fasilitas di dalamnya, termasuk menewaskan lebih dari 100 ribu orang.
Siklon Bhola termasuk salah satu badai besar yang menghantam kawasan Asia dan sampai kini siklon tropis itu masih dianggap sebagai bencana alam yang mengancam nyawa dan keselamatan transportasi di Asia.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar