Ketapel, Permainan Masa Kecil yang Menantang

Sejatinya agak sulit menentukan Ketapel sebagai permainan anak. Tapi di beberapa wilayah Indonesia anak-anak khususnya anak laki-laki kerap bermain Ketapel. Ketapel sendiri lebih cocok didefinisikan sebagai alat atau benda.

Hampir semua anak laki-laki di desa sering menggunakan ketapel sebagai alat permainan. Pasalnya, Ketapel bukan permainan yang sulit apalagi butuh biaya. Bentuk ketapel sangat sederhana. Hanya butuh ranting pohon yang berbentuk huruf Y kemudian dipasang karet pada kedua cabangnya dan jadilah Ketapel.

BACA JUGA: Bakiak, Permainan untuk Latih Keseimbangan dan Kekompakan

Hanya berbekal batu kerikil kecil atau biji-bijian yang keras, Ketapel sudah bisa digunakan untuk berburu atau sekadar gagah-gagahan bersama teman-teman.

bermain ketapel

Ketapel tidak susah dibuat kerana hanya butuh kayu cabang dan karet.(Dok/Kemendikbud)

Bagi anak-anak di Nusa Tengara Timur, Ketapel biasanya menggunakan karet gelang atau ban dalam sepeda. Katepal lazim dipakai untuk mengusir burung di sawah atau ladang. Jika ada waktu luang, Ketapel juga bisa dipakai untuk berburu kelelawar dan burung Pergam.

Selalu ada anak yang jago melontarkan Ketapel dan tepat mengenai sasaran saat berburu. Lewat bidikan yang cermat dan tarikan tangan yang terarah, maka dengan mudah mengenai sasaran.

Ketapel merupakan sebuah mainan sederhana yang berbentuk huruf Y yang bagian atas (kanan dan kirinya) disatukan dengan karet dan ditengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan.

bermain ketapel

Seorang anak tampak sedang membidik sesuatu dengan ketapelnya.(Dok/WikiCommons)

Ketapel ini biasa dimainkan oleh anak-anak kecil jaman dulu untuk berburu binatang seperti burung. Cara memainkannya sangat mudah. Setelah ketapel dibuat. Ambil batu, lalu taruh pada kulit (tempat batu yang akan dilontarkan). Lalu tarik dengan kuat, arahkan pada sasaran dan lepaskan batu.

Tidak hanya dijadikan sebagai mainan anak-anak, pada masa lampau ketapel juga masih dijadikan sebagai senjata untuk berperang antar desa dan antar suku di beberapa daerah pedalaman di Indonesia.

Ketapel sempat menjadi mainan populer anak-anak pada tahun 80-an hingga 90-an. Sebagai permainan tradisional, Ketapel sangat familiar dengan anak-anak desa.

bermain ketapel

Ketapel melatih ketajaman anak dalam membidik.(Dok/Kemendikbud)

Ketapel merupakan salah satu senjata tradisional untuk bertahan hidup, dengan bermain ketapel sama dengan melatih ketajaman dalam membidik.

Meski terkesan sederhan, Ketapel juga memiliki nilai edukatifnya. Anak-anak dilatih fokus dan tenang dalam mengejar atau menyasar tujuan. Selain itu, Ketapel tercatat salah satu permainan anak tradisional yang memiliki organisasi secara nasional yakni Persatuan Ketapel Indonesia (Perkatin).

Perkatin bertujuan untuk menghidupkan kembali dan mengenalkan Ketapel kepada anak-anak, agar tidak melupakan permainan yang memiliki manfaat dalam meningkatkan ketrampilan dan kualitas hidup.(*)

  • BAGIKAN
  • line