Kapitan Pattimura, Pahlawan Kebanggaan Rakyat Maluku

8 Jun 2022
  • BAGIKAN
  • line
Kapitan Pattimura, Pahlawan Kebanggaan Rakyat Maluku

Jika ada pahlawan Indonesia yang gambar atau fotonya selalu memegang pedang dengan posisi menyilang di dadanya, maka sosok tersebut tidak lain adalah Pattimura. Pahlawan Nasional dengan nama asli Thomas Matulessy ini lebih dikenal dengan nama Kapitan Pattimura.

Pattimura adalah seorang pemimpin yang berwibawa dan penuh kharisma. Dalam perlawanannya terhadap penjajah Belanda, ia dikenal cerdik dan mampu menghimpun kekuatan besar rakyat Maluku sehingga mempersulit pergerakan Belanda di Maluku. Bahkan namanya disegani oleh para pemimpin VOC kala itu yang harus memutar otak untuk menghadapi perlawanan rakyat Maluku.

BACA JUGA: Sejarah dan Alasan Terbentuknya Komnas HAM

Tak heran, Pattimura sangat piawai dalam pertempuran dan menghimpun pasukan. Menurut sejarah ia pernah menjadi tentara berpangkat sersan dalam kekuatan militer Inggris di tanah Ambon.

kepahlawanan pattimura

Pattimura terkenal dengan kemampuan yang piawai dalam menghimpun dan memimpin rakyat Maluku melawan Belanda.(Dok/malukuprov.go.id)

Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di Desa Haria, pulau Saparua, Provinsi Maluku, 8 Juni 1783, meninggal di Ambon, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun. Pattimura bergabung dengan tentara Inggris setelah mereka merebut pulau Maluku dari penjajahan Belanda. Ia berasal dari Pulau Seram lahir pada 8 Juni 1783 dari keluarga keturunan bangsawan Pulau Seram di masa itu.

Perihal yang paling kita ingat tentang Pattimura adalah perjuangannya melawan penjajahan Belanda yang masuk ke tanah Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah. Salah satu pertempuran terbesar yang dipimpinnya adalah ketika rakyat Maluku bersatu untuk merebut Benteng Duurstede dari tangan penjajah Belanda.

Ketika pulau-pulau itu dikembalikan ke tangan Belanda pada tahun 1816, dia diberhentikan. Khawatir Belanda akan melaksanakan program yang membatasi rakyatnya, Pattimura memimpin pemberontakan bersenjata yang merebut Benteng Duurstede pada 16 Mei 1817.

perlawanan pattimura

Salah satu aksi heroik Pattimura yakni merebut Benteng Duurstede dari Belanda.(Dok/malukuprov.go.id)

Dengan Parang dan Salawaku Thomas Matulessy berperang melawan bala bantuan Belanda, pada 29 Mei. Thomas Matulessy, dinyatakan sebagai pemimpin rakyat Maluku. Setelah dikhianati oleh Raja Booi Pati Akoon, Thomas Matulessy ditangkap oleh pasukan Belanda pada 11 November dan digantung bulan berikutnya.

Pattimura telah menjadi simbol Maluku dan kemerdekaan Indonesia, dipuji oleh Presiden Sukarno dan dinyatakan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Suharto, berdasarkan Keppres No. 087/TK/TH. 1973, 6 November 1973.

Jasa dan perjuangan Pattimura sangat berdampak bagi kemerdekaan Indonesia yang kita rasakan bersama saat ini. Walaupun sudah ratusan tahun berlalu, namun nama Pattimura tetap dikenal oleh Bangsa Indonesia hingga masa kini. Pemerintah pun menganugerahi gelar Pahlawan Nasional pada Pattimura dengan harapan dapat menjadi teladan positif bagi generasi penerus Bangsa Indonesia. Tidak hanya sampai disitu, pemerintah lokal kota Ambon pun mengapresiasi perjuangan mulia Pattimura dengan membuat sebuah taman di tengah pusat Kota Ambon dengan patung Pattimura yang gagah berdiri di tengahnya.

penangkapan pattimura

Pattimura ditangkap dan mati di tiang gantungan dalam usia 34 tahun.(Dok/malukuprov.go.id)

Taman Pattimura, begitulah taman itu biasa dikenal oleh warga kota Ambon terdapat di samping lapangan merdeka yang menjadi pusat kegiatan kota Ambon. Taman ini berada di sekitar wilayah perkantoran pemerintah Ambon dan menjadi pusat kegiatan warga Ambon khususnya anak-anak muda yang biasa berolahraga di tempat tersebut baik pada pagi hari maupun sore hari. Tempat ini tidak hanya untuk berolahraga, bahkan para wisatawan pun tertarik untuk mendatanginya karena sudah menjadi salah satu obyek wisata.

Kini Pattimura menjelma sebagai sosok pahlawan yang selalu dibanggakan oleh masyarakat Maluku. Gambar dan wajahnya terpampang dalam mata uang kertas rupiah dengan satuan 1000. Kepahlawanannya juga menginspirasi rakyat Maluku pada khususnya dan Indonesia pada umumnya untuk bangkit melawan penjajahan Belanda dan merebut kemerdekaan.(*)

  • BAGIKAN
  • line