Insiden Hotel Yamato Surabaya

Insiden Hotel Yamato adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 19 September. Para pejuang Indonesia melalui arek suroboyo dengan berani dan gagah perkasa mempreteli bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato.
Dikutip dari Sejarah Indonesia Kontemporer, Jakarta, 1998, Insiden Hotel Yamato dimulai ketika tentara Sekutu, yaitu Inggris, datang ke Surabaya untuk mengembalikan Indonesia ke tangan Belanda. Tentu saja, hal ini ditolak dengan tegas oleh para pejuang di Surabaya.
BACA JUGA: Geger Peristiwa Madiun Berdarah
Orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang saat itu menduduki Hotel Yamato dibantu segerombol pasukan Sekutu. Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Victor W. Charles Ploegman tersebut, lalu mengibarkan bendera Belanda berwarna merah putih biru di di puncak Hotel Yamato, seperti dikutip dari Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia.

Para pejuang menurunkan bendera Belanda di hotel Yamato, Surabaya.(Dok/Repro)
Residen Sudirman lalu meminta penurunan bendera Belanda tersebut, namun ditolak oleh penghuni hotel. Hotel Yamato lalu diserbu para pemuda sehingga terjadi bentrokan.
Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel dan menurunkan bendera Belanda yang berkibar di puncak Hotel Yamato. Pemuda lalu merobek warna biru di bendera tersebut dan mengibarkan kembali sebagai bendera Merah Putih.
Berikut tiga faktor yang menjadi penyebab meletusnya insiden Hotel Yamato:
1. Belanda dinilai sudah memprovokasi dengan mengibarkan bendera merah putih biru di Hotel Yamato, Surabaya
2. Gagalnya perundingan antara Residen Sudirman dengan Victor W. Charles Ploegman untuk menurunkan bendera merah putih biru tersebut
3. Massa Indonesia mengetahui situasi perundingan tidak berjalan baik sehingga masuk ke Hotel Yamato.
Sebelumnya, pada tanggal 31 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia.

Tidak sedikit pejuang Indonesia yang gugur dalam insiden Hotel Yamato.(Dok/Kronik Sejarah)
Namun, di Hotel Yamato, sekelompok orang Belanda justru mengibarkan bendera Belanda. Semua rakyat Indonesia yang melihat itu tentu saja merasa geram dan marah.
Mereka dengan segera menyobek bendera merah-putih-biru milik Belanda, hingga menjadi Bendera Merah Putih. Para pejuang Indonesia juga melakukan pemberontakan hingga menewaskan Brigadir Jenderal Inggris, Mallaby.
Akibat tewasnya Mallaby, Inggris marah besar dan akhirnya menyatakan perang. Mereka mengerahkan sekitar 30.000 pasukan infantri pada 10 November 1945.

Monumen Insiden Yamato untuk mengenang para pejuang Indonesia.(Dok/Kronik Sejarah)
Dengan sekuat tenaga, pejuang Surabaya melawan meski kotanya dijatuhi bom berkali-kali, hingga menewaskan 16.000 pejuang.
Di bawah pimpinan Bung Tomo, aksi heroik tersebut berlangsung dengan penuh semangat perjuangan. Untuk mengakhiri pertempuran, pihak Indonesia melakukan berbagai upaya, seperti gencatan senjata, tetapi gagal. Pertempuran di Surabaya baru dapat diakhiri pada 10 November 1945.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar