Ingin Diet? Cobain Pantiaw, Saudara Kembar Kwetiau

3 Mar 2020
  • BAGIKAN
  • line
Ingin Diet? Cobain Pantiaw, Saudara Kembar Kwetiau

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bukan cuma terkenal sama keindahan alamnya saja. Negeri Laskar Pelangi ini juga punya banyak kuliner tradisional yang sayang banget buat dilewatkan. Salah satunya pantiaw, hidangan unik yang mirip kwetiau.

Bedanya, jika kwetiau disajikan dengan cara digoreng, pantiaw diberi kuah. Alhasil makanan yang cuma bisa ditemukan di Kepulauan Bangka Belitung ini punya rasa khas. Semakin nikmat karena daging ikan halus di dalamnya.

Pantiaw. (Foto: www.piknikdong.com)

Pantiaw. (Foto: www.piknikdong.com)

Rasanya yang unik ini sebenarnya sebanding dengan cara pembuatannya. Dilansir dari Merahputih.com, proses dari bahan-bahan hingga siap santap cukup panjang. Kenapa? Karena kamu harus membuat sendiri mienya.

Kuliner yang berumur tua ini sebenarnya enggak lepas dari kehadiran etnis Tionghoa yang banyak berdomisili di kepulauan tersebut. Pantiaw berasal dari kata Hakka, ‘pan’ artinya setengah dan ‘tiaw’ berarti berat. Dengan demikian, pantiaw merupakan makanan setengah berat.

Pantiaw juga bisa jadi makanan pengganti nasi. Karena bahan dasar mienya adalah sagu. Tapi pantiaw juga dapat diolah dari ubi.

Sementara, untuk bumbunya tetap menggunakan daging ikan giling. Hmm, kayaknya cocok nih buat kamu yang punya rencana diet tapi pengen makan enak.

Sebenarnya, pantiaw punya saudara kembar di Bangka Belitung. Namanya lakso.

Hal yang membedakan mereka berdua adalah kuah. Pantiaw hanya menggunakan air putih. Sementara lakso dimasak pakai air santan.

Pantiaw. (Foto: www.picosico.net)

Pantiaw. (Foto: www.picosico.net)

Di acara-acara kebudayaan masyarakat Bangka Belitung, pantiau biasanya disuguhkan saat kenduri. Ia juga sering diperjualbelikan di pasar atau jajanan berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Kalau kamu penasaran sama rasa pantiau tapi enggak punya waktu buat pergi ke Bangka Belitung, mungkin bisa ikuti resep ini di rumah.

Bahan:
– Tepung kanji (sagu) 250 gram
– Tepung beras 250 gram
– Ikan tenggiri 500 gram
– Garam secukupnya

Bumbu:
– Bawang merah 5 siung
– Bawang utih 3 siung
– Lada purih 1 sdt
– Air 100 cc
– 1 ruas jahe
– Garam secukupnya

Pelengkap:
– Bawang goreng
– Tauge
– Kecap asin
– Kerupuk
– Daus seledri
– Jeruk kunci
– Sambal

Cara membuat:
1. Campurkan bahan tepung kanji, tepung beras, dan garam, lalu aduk.
2. Kemudian campurkan air dan aduk kembali hingga menjadi adonan.
3. Setelah itu, tuang ke dalam loyang. Aturannya, setiap loyang berdiameter 30 cm hanya dibutuhkan satu gelas adonan.
4. Kukus sampai matang lalu dinginkan.
5. Taburi lapisan atas dengan sagu agar tidak lengket. Gulung dan potong berukuran seperti kwetiau.

Membuat bumbu:
1. Bersihkan ikan, lalu rebus. Buang tulangnya dan giling menggunakan blender.
2. Haluskan lada, bawang putih, bawang merah, garam, dan jahe.
3. Tumis semua bumbu sampai harum, lalu masukan giling ikan. Tambahkan air 100 cc. Kemudian aduk sampai agak kering dan angkat.

Penyajian:
1. Seduh pantiau bersama tauge dengan air panas. Tiriskan.
2. Taruh di piring atau mangkuk kemudian tambahkan bumbu tumis ikan tadi.
3. Siram lagi pakai air panas, lalu tambahkan bawang goreng dan pelengkap lainnya.

  • BAGIKAN
  • line