Iis Sugianto, Trade Mark Penyanyi Perempuan Era 80-an

Mungkin bagi anak 90-an ataupun generasi milenial sulit untuk mengenal sosok penyanyi Iis Sugianto.
Tapi coba tanya ayah atau ibu kamu yang sekiranya pernah hidup di tahun 80-an, pasti mereka akan fasih menyanyikan tembang-tembang milik perempuan berdarah Jawa ini.
Iis Sugianto memang penyanyi senior yang sangat populer di era 80-an.
Sosok yang memiliki nama asli Kuspuji Istiningdyah merupakan trade mark penyanyi perempuan untuk tembang-tembang manis.
Kabarnya rata-rata penjualan album Iis bisa tembus hingga 1 juta kopi. Sebuah prestasi yang jarang dimiliki setiap penyanyi.
Dari Biasa Menjadi Luar Biasa
Perempuan kelahiran Jakarta, 17 November 1961 masuk dunia entertainment setelah muncul di acara Kenalan Baru di TVRI pada 12 April 1978.
Kemudian ia membuat dua album di bawah bendera Jackson Records yakni Salah Tingkah (1978) dan Menanti di Keheningan Senja (1979).
Saat itu, Iis sempat digandeng Fariz Rustam Munaf untuk meramaikan album Selangkah ke Seberang dengan menyanyikan dua lagu. Sayangnya, nama Iis Sugianto masih belum dikenal banyak orang.
Hingga akhirnya Rinto Harahap memoles Iis untuk bernyanyi di lagu-lagu miliknya.
Nama Iis langsung melambung bak roket. Dimulai dari album Jangan Sakiti Hatinya, ia mulai menjadi bintang kelas A di tanah air.
Rinto Harahap memang sangat ahli dalam memoles seorang penyanyi hingga menjadi terkenal. Bukan cuma Iis, nama-nama seperti Hetty Koes Endang, Christine Panjaitan, Nia Daniati, Diana Nasution, sampai Nur Afni Octavia pun tak luput dari polesannya.Seperti yang diungkapkan Rinto dalam Harian Kompas edisi Minggu 7 November 2010.
“Setiap penyanyi saya buatkan lagu-lagu sesuai karakter dan kemampuan vokal masing-masing. Lagu ‘Dingin’ itu saya kasih ke Hetty (Koes Endang) karena ada bagian yang (bernada) tinggi,” kata Rinto.
Tak Melulu Andalkan Suara
Waktu terus berlalu. Seperti artis-artis lawas kebanyakan, nama Iis Sugianto terus memudar dan digantikan oleh penyanyi-penyanyi yang lebih muda.
Alhasil ia harus mencari alternatif pekerjaan lain. Di luar kegiatan menyanyi di pesta pribadi, Iis Sugianto juga menjadi pengembang.
”Aku membangun rumah seharga Rp 500 juta ke bawah,” ujarnya seperti dilansir Harian Kompas edisi Kamis 19 April 2012.
Bukan cuma itu, kakak dari Nani Sugianto ini juga sempat disibukkan menjadi ketua Koperasi Pekerja Seni Indonesia yang beranggotakan beberapa artis.
Tujuannya mulia yakni mengajak para penyanyi lain untuk mencari alternatif pekerjaan lain saat nama mereka mulai memudar. Artis tiga zaman seperti Titiek Puspa ikut membantu Iis dalam mengembangkan koperasi.
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar