Goa Hawang Padukan Beningnya Keteduhan dan Mitos

Goa Hawang, bagi penggemar wisata gua atau cave tourism termasuk salah satu spot eksotis dan menarik. Berbeda dengan gua-gua lainnya, Gua Hawang yang terletak di Desa Letvuan, Pulau Kei Kecil, Maluku Tenggara ini justru memiliki lantai berupa air tanah yang bening dan jernih.
Jajaran stalagtit dan stalagmit yang menghiasi atap serta dinding gua kerap memantulkan bayangan warna warni pada air yang bening, menampilkan suasana teduh dan menyegarkan mata. Goa Hawang menjadi tempat pelarian yang sempurna dari padatnya aktivitas atau siapa saja yang ingin menenangkan diri.
Kelebihan lain Goa Hawang atau Air Goa terletak pada kesejukan suasana di sekitarnya. Pemandangan hutan, batu-batuan besar yang tampak seperti diukir secara alami. Apalagi perjalanan menunju Goa Hawang tidak terlalu jauh dari dari Langgur, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara. Jaraknya hanya sekitar 15 kilometer.
Satu hal lagi yang jadi unggulannya yaitu kesejukan di mulut Goa Hawang. Air kolamnya yang bening nan jernih memberikan rasa ketentraman tersendiri, Begitu tiba kamu langsung melihat bebatuan besar yang tampak terukir alami, menggantung di mulut goa; berbentuk seperti ujung tombak berbalut pantulan sinar matahari yang indah menyambar dinding goa, menawan dan sangat indah dilihat.
Air Goa Hawang berasal dari sungai bawah tanah yang terhubung langsung dengan Mata Air Evu, yang merupakan sumber mata air terbesar di Kepulauan Kei. Mata air Evu dan Goa Hawang dilingkupi lanskap unik berupa dua buah goa yang berjarak sekitar 15 meter yang dihubungkan oleh sungai bawah tanah. Bagi penikmat wisata gua bisa bertualang dan menikmati kedua goa tersebut dengan menyelam melewati sungai bawah tanahnya.
Berbeda dari gua pada umumnya yang berlantai tanah, Goa Hawang memiliki lantai yang sepenuhnya air atau kolam air yang sangat jernih sehingga kita bisa langsung melihat dasar goa. Kami bisa memilih langsung berenang, menyelam lantaran airnya yang sangat sejuk. Pelataran atau mulut goa menjadi tempat favorit untuk berenang. Ketika berada di dalam air kita bisa melihat dengan jelas dasar kolam maupun objek di luar kolam, kejernihannya bahkan seperti kaca bening.
Dibalik bening dan sejuknya Goa Hawang tersimpan kisah mistik yang sudah melegenda bagi masyarakat setempat. Hal ini bisa dilihat dari batu-batuan unik di sekitar gua. Selain itu, di dalam Goa Hawang terdapat batu yang melambangkan seorang pemburu pria yang memegang tombak dan dua ekor anjing. Menurut cerita yang beredar, pria tersebut pergi berburu babi hutan bersama kedua ekor anjing. Babi hutan yang diincar mendadak hilang saat memasuki gua. Karena lelah mengejar babi hutan, pria tersebut sempat minum iar gua yang ternyata sangat pahit. Ia pun marah dan kecewa hingga mengeluarkan kata-kata kotor, sehingga ia dan kedua anjingnya dikutuk menjadi batu.
Masyarakat Kei meyakini bahwa pada pintu masuk Goa terdapat beberapa buah batu yang melambangkan seorang pria memegang tombak bersama dua ekor anjingnya. Nama “Hawang” sendiri dalam bahasa masyarakat setempat adalah setan atau hantu.
Apapun mitos dan legendanya, Goa Hawang layak jadi destinasi nomor satu bagi penggemar cave tourism atau siapa saja yang ingin menikmati kesejukan air dalam gua serta kebeningan suasana di sekitarnya.(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar