Bermain Layang-Layang, Keseruan yang Tak akan Terlupakan

Bermain Layang-Layang selalu menyenangkan. Apalagi kalau ada yang mengajak untuk beradu di udara. Permainan tradisional anak Indonesia ini termasuk salah satu permainan paling populer. Layang-layang sering dimainkan anak-anak di tanah lapang.
Bermain Layang-Layang sebetulnya bukan monopoli anak-anak saja, orang-orang dewasa juga bermain. Setiap daerah mempunyai ciri khas atau keunikan tentang layang-layang. Layang-layang modern sebagian besar diterbangkan untuk kesenangan dan olahraga selain menjadi bentuk tradisional ekspresi artistik.
BACA JUGA: Sepak Sawut, Permainan Tradisional yang Nyentrik dan Ekstrem
Pada umumnya layang-layang terbuat dari kertas atau kain parasut yang diberi kerangka dan dapat diterbangkan ke angkasa dengan bantuan angin setelah diikatkan pada seutas tali atau benang. Layang-layang dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa di tanah lapang.

Bermain Layang-Layang bertambah seru jika layangannya diadu di udara.(Dok/wiki commons)
Bentuk dan ukuran layang-layang sangat bervariasi. Beberapa layang-layang dapat terbang dalam angin sepoi-sepoi, sementara desain lainnya membutuhkan angin yang stabil.
Layang-layang dapat dibuat dari dua batang yang ditutupi dengan bahan layar atau dibuat dalam konfigurasi yang membutuhkan kerangka kerja yang kompleks. Bahan untuk membuat layang-layang, seperti bambu atau kayu, kain atau kertas, dan tali. Saat ini, layang-layang sering dibangun dengan bahan sintetis.
Adapun ciri-ciri pada layang-layang, sebagai berikut: Terdapatnya dua pasang sisi yang sama panjang. Terdapatnya sepasang sudut berhadapan yang sama besar. Terdapatnya satu sumbu simetri yang merupakan diagonal terpanjang. Salah satu dari diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainnya secara tegak lurus. Diagonal-diagonal yang dimiliki oleh bangun layang-layang saling tegak lurus. Diagonal yang menghubungkan sudut puncak membagi dua bagian sudut-sudut puncak dan layang-layang menjadi dua buah bagian yang besarnya sama.

Untuk bisa menerbangkan layang-layang harus ada angin.(Dok/Kemdikbud.go.id)
Bermain layang-layang sangat bergantung pada cuaca, khususnya angin. Karena layang-layang akan sulit terbang jika tidak ada angin.
Cara mudah untuk mengetahui ada angin atau tidak bisa melihat daun pohon apakah bergoyang atau tidak. Jika daun bergoyang maka untuk menerbangkan layang-layang akan mudah. Lokasi untuk bermain layang-layang juga harus diperhatikan. Tanah lapang atau terbuka akan lebih mudah untuk menerbangkan layang-layang jika dibandingkan di lokasi banyak pohon. Resiko layang-layang akan mudah tersangkut pohon.

Setiap daerah memiliki ciri khas dan bentuk layangan masing-masing.(Dok/Kemdikbud.go.id)
Berikut cara bermain layang-layang. Pertama-tama siapkan peralatan berupa layang-layang dan benang kemudian melihat potensi adanya angin. Karena bermain layang-layang sangat ditentkan oleh angin dan lokasi permainan. Selanjutnya, posisi badang layang-layang harus membelakangi arah angin. Maka layangan dapat mudah terangkat melayang naik ke udara.
Jangan lupa, kalau permainan layangan diadu maka benang yang disiapkan adalah benang yang diolah dengan cara melekatkan pecahan kaca halus menggunakan lem. Benang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tajam. Ketika menaikkan layangan jenis biasanya sekedar hobi maka tidak perlu menggunakan benang begelas tapi cukup benang biasa atau benang bola atau tangsi.

Bermain Layang-Layang ternyata bermanfaat untuk melatih kesabaran dan kreativitas anak.(Dok/Kemendikbud.go.id)
Permainan tradisional ini ternyata memiliki nilai edukasi yakni melatih anak-anak untuk sabar sekaligus pandai memantau situasi. Contohnya, layang-layang tidak akan bisa diterbangkan jika tidak ada angin. Selain itu, seperti dilansir dari situs Kemdikbud.go.id, bermain layang-layang dapat menjaga kesehatan dan mengasah kreativitas anak serta memupuk jiwa sosial sebab butuh kerjasama antaanak dalam menerbangkan layang-layang.
Hayu, siapa saja yang sampai sekarang masih gemar bermain Layang-Layang?(*)
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar