Benyamin S, Seniman Lengkap Multitalenta
- BAGIKAN
Mendengar nama Benyamin S tak lepas dari teriakan khasnya di sinetron Si Doel; ‘anak gue jadi tukang insinyur!‘
Suara adalah modal utama bagi Benyamin S atau akrabnya Bang Ben.
Sebelum dikenal dengan film-filmnya, Bang Ben adalah musisi anggota dari Melody Boys sebelum kemudian berubah menjadi Melodi Ria pada tahun 1960-an.
Ia memaikan beragam lagu jazz, blues dan pop barat bersama Jack Lesmana, Bill Saragih, dan Rahmat Kartolo.
Musik memang akrab dengan dirinya. Sudah sekitar 75 album berhasil lahir dari dirinya, baik solo, duet maupun bentuk rekaman lainnya.
Musik yang digeluti bukan hanya gambang kromong, keroncong, pop atau dangdut saja. Ia juga mahir menyanyikan lagu-lagu dalam genre jazz, rock, dan blues.
Bang Ben adalah seniman lengkap multitalenta yang mampu membuat beragam karya yang disukai oleh masyarakat luas.
Darah seni dari pria yang bercita-cita menjadi pilot ini diturunkan dari kakeknya Haji Ung yang bermain dalam teater rakyat, Dulmuluk. Juga dari kakek Saiti yang jago meniup klarinet.
Bahkan bersama tujuh kakaknya Bang Ben membuat orkes Kaleng.
Orkes tersebut memang memakai barang-barang bekas sebagai alat musiknya. Seperti kaleng biskuit, drum, dan kotak obat.
Hebatnya dengan alat-alat musik itu mereka membawakan lagu-lagu Belanda.
Bang Ben memasuki dunia hiburan nasional pada tahun 1968 ketika lagunya Nonton Bioskop dibawakan oleh Bing Slamet.
Lagu itu mendaopatkan popularitas yang luas, sekaligus memberikan kredit bagi Bang Ben. Kemudian disambung dengan Ondel-Ondel (1971).
Kesuksesannya bertambah ketika ia dipasangakan dengan Ida Royani.
Duet tersebut menghasilkan puluhan album sebelum terhenti pada tahun 1972, karena Ida harus mengikuti suaminya yang warga negara Malaysia.
Duet itu sendiri bukan hanya di dunia musik saja, keduanya kemudian bermain pada beberapa judul film.
Dari tahun 1968 sampai tahun 1971, koleksi album Benyamin sudah mencapai lebih kurang 50 album. Jumlah yang fantastis untuk seorang musisi berkreasi.
Warna vokal Bang Ben bagus, dapat meraih nada tinggi dan menyelam pada nada rendah.
Pada lain waktu tak masalah memainkan kata-kata yang cepat keluar dari mulutnya. Mungkin bila kala itu Bang Ben sudah menginternasional bisa jadi dia dianggap sebagai perintis rap.
- BAGIKAN
Berikan tanggapanmu di sini
Belum ada komentar