Abdul Hamid Arief, Aktor Berbakat dari Jakarta

15 Nov 2019
  • BAGIKAN
  • line
Abdul Hamid Arief, Aktor Berbakat dari Jakarta

Kenal sama Abdul Hamid Arief? Buat anak zaman sekarang alias kids zaman now mungkin bertanya-tanya siapa itu Abdul Hamid Arief. Tapi buat yang senang dengan film-film Benyamin Sueb, pasti tahu siapa sosok tersebut.

Aktor kelahiran, Jakarta, 15 November 1924 ini selalu ‘nongol’ dalam film-film Benyamin. Biasanya, Hamid, sapaan akrab Abdul Hamid Arief berperan sebagai pria setengah baya yang doyan marah-marah.

Abdul Hamid Arief memang seorang aktor berbakat. Selama masa hidupnya tak kurang dari 70 film pernah ia bintangi.

Belum lagi kemunculannya di layar televisi lewat acara Komedia Jakarta dan sinetron Little House on the Prairie atau Rumah Masa Depan yang tayang mulai tahun 1974 hingga 1983.

Jejak Karier Hamid

Abdul Hamid Arief (kanan) saat berakting di film Anggrek Bulan. (Foto: historia.id)

Abdul Hamid Arief (kanan) saat berakting di film Anggrek Bulan. (Foto: historia.id)

Perjalanan Abdul Hamid Arief sebagai aktor dimulai dari perkumpulan sandirawa Terang Bulan. Kemudian pada akhir tahun 1948, Hamid bermain di perkumpulan Pantja Warna.

Dari sanalah ia mulai dikenal oleh banyak orang. Ia bahkan sempat menjadi penyanyi di orkes Pimpinan Ping Astono di Radio Republik Indonesia.

Setelah keluar dari Pantja Warna ia bermain film Anggrek Bulan (1948). Di sana ia berakting sebagai Surya, pacar Halimah (Sutrisni).

Usai film Anggrek Bulan, ia turut bermain di banyak film seperti Aneka Warna (1949), Harta Karun (1949), Tjitra (1949), Menanti Kasih (1949), dan Inspektur Rachman (1950). Semuanya adalah film produksi South Pasipic Film Corp.

Kemudian ia pindah ke perusahaan Golden Arrow. Di sini ia mendapat peran utama di berbagai film selama tahun 1952 hingga 1955.

Saat itu, ia bahkan mendapat julukan “The Golden Boy” alias anak emas dari Golden Arrow. Selepas itu, ia menjadi pemain bebas yang bisa bermain di rumah produksi mana pun.

Musuh Bebuyutan Benyamin S

Abdul Hamid. (Foto: youtube.com)

Abdul Hamid. (Foto: youtube.com)

Pada tahun 1972 tepatnya pada film Benyamin Biang Kerok, Hamid mulai jadi langganan film-film Benyamin Sueb. Hamid kerap menjadi bapak-bapak galak musuh bebuyutan Benyamin.

Ia siap mengeluarkan sumpah serapah berlogat Betawi saat beradu konflik dengan Benyamin. Rasanya kurang afdal kalau Benyamin enggak diomelin Hamid.

Meski hampir semua film Benyamin bergenre komedi, dalam buku Apa dan Siapa Orang Indonesia 1926-1978, Abdul Hamid Arief pernah mengatakan kalau ia enggak punya bakat lawak. Ia malah lebih tertarik dengan cerita-cerita drama.

Nah, selain musuhnya Benyamin, Hamid juga muncul sebagai tokoh antagonis dalam beberapa film tentang Pitung.

Tahun 1970 ia mendapat peran sebagai komandan kompeni Scott Heyne. Ciri khasnya adalah rambut yang dibuat kebule-bulean dengan logat sedikit cadel.

Karakter tersebut ia perankan dalam tiga film: Si Pitung (1970), Banteng Betawi (1971), dan Si Pitung Beraksi Kembali (1981).

Jadi Bos Grup Sandiwara

Abdul Hamid dalam film Varia May (1954). (Foto: wikimedia.org)

Abdul Hamid dalam film Varia May (1954). (Foto: wikimedia.org)

Selain sibuk akting layar lebar, Hamid juga membuat grup sandiwara. Tahun 1971 ia membentuk grup Komedia Sandiwara yang memiliki anggota Aminah Banowati, Wolly Sutinah, Ramelan, Syamsu Alex AS, Tetty S, D Gunari dan Asep Suparman.

Setelah dirasa cukup kuat, Komedia Jakarta dijadikan nama perusahaan rumah produksi Komedia Jakarta Films. Saat itu, Hamid menjadi pimpinan produksi dan melahirkan tiga film Diana (1977), Kembalilah Mama (1977), dan Dewi Malam (1978).

Atas dedikasinya di dunia film, tahun 1988 Hamid mendapat penghargaan Surjosoemanto dari Dewan Film Nasional. Hamid mengembuskan napas terakhir pada 20 Desember 1992 dengan status yang masih lajang.

  • BAGIKAN
  • line